Mesa Muslih.Mataram--MENCARI onderdil mobil yang orisinil merupakan satu tantangan yang dihadapi para pemilik mobil kuno. Untuk mendapatkan onderdil orisinil yang masih baru, nyaris mustahil. Kecuali jika pabrik mobil tersebut masih berdiri dan tetap memproduksi onderdil mobil keluarannya.
Namun, kebanyakan pabrik yang memproduksi mobil kuno sudah tidak lagi memproduksi onderdil mobil keluaran lamanya. Bahkan banyak mobil kuno yang pabriknya sudah tutup. Alhasil jika ingin mendapatkan onderdil orisinil, pemilik mobil kuno harus berburu mencari mobil-mobil sejenis yang sudah menjadi rongsokan. Dari barang rongsokan inilah, sebagain onderdil yang dibutuhkan bisa didapatkan.
Onderdil orisinil juga bisa diperoleh dari mobil lain yang sejenis yang masih jalan. Tapi biasanya pemilik mobil tersebut enggan menjual bagian mobilnya. Meski tidak membutuhkan onderdil tersebut, biasanya mereka memilih menyimpannya sebagai cadangan.
‘’Mereka baru mau melepas onderdil itu, kalau kita tukar dengan onderdil mobil yang lain, istilahnya barter,’’ ungkap salah seorang penggemar mobil kuno, Ibnu Salim.
Kasat Pol PP Provinsi NTB itu mengaku sudah beberapa kali melakukan barter onderdil mobil. Kebanyakan onderdil yang ditukar spion, stir, peleg hingga baut mesin atau bantalan rangka dan rem. Mantan Kabag Humas Pemprov NTB itu, sudah sejak 10 tahun yang lalu mengoleksi Land Rover Seri I keluaran tahun 50-an. Mobil kuno buatan Ingris itu satu-satunya di NTB.
Bagian bodi, peleg hingga mesin mobil tersebut masih orisinil. Bahkan dia memiliki sebagian suku cadang baru yang diperolehnya tidak sengaja saat ‘’membongkar’’ sebuah gudang toko mobil di Cakranegara. Soal barter onderdil mobil kuno ini, ada banyak cerita yang menggelitik. Salah satunya seperti yang dialami salah seorang penggemar mobil kuno asal Sumbawa, Iwan Ranteg. Pengusaha asal Sumbawa ini pernah membeli sebuah Jeep Willis dengan benda yang tidak lazim, yaitu buaya.
Kawannya bertukaran kebetulan adalah Chris Parangan yang banyak mengoleksi Jeep Willis. Ceritanya sekitar tahun 2006 lalu, Chris membawa Jeep perangnya itu berkeliling ke Sumbawa. Kebetulan dia mampir di rumah Iwan yang di halamannya terdapat buaya perut putih berukuran besar.
‘’Saat itu saya tawari dia buaya, barter dengan Jeep Willis,’’ ungkap Iwan.
Bagi para penggemar mobil kuno, barter onderdil bahkan seperangkat mobil sudah biasa dilakukan. Bahkan jika sudah saling bersahabat, tidak jarang ada saja yang menawari onderdil mobil secara gratis, meski sebatas pinjam pakai. ‘’Antara para pemilik mobil kuno, persatuannya cukup kuat, kita bisa saling tukar informasi, tukar onderdil bahkan saling memberi,’’ kata Ibnu Salim.(**)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rawan Longsor, 9 RT Butuh Perhatian Khusus
Redaktur : Tim Redaksi