jpnn.com, PALANGKA RAYA - Kondisi kelistrikan di Kalimantan Tengah terus membaik.
Pemerintah terus berupaya meningkatkan elektrifikasi sehingga bisa lebih merata seluruh Kalteng.
BACA JUGA: Muslihat Remaja Jahat, Usai Merampok Jenguk Korban di RS
Bahkan, Pemprov Kalteng mengusulkan sedikitnya empat program pembangunan kelistrikan dengan total anggaran mencapai ratusan triliun.
“Anggaran yang diajukan ini khusus untuk membangun kedaulatan energi, khususnya listrik di Kalteng,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Jumat (12/5)..
BACA JUGA: Kakek Dipanggil Tak Menjawab, Gempar...
Untuk mewujudkan kedaulatan energi ini, lanjut dia, empat program diajukannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2017, beberapa waktu lalu.
Pertama, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat dengan nilai Rp 145,38 triliun.
BACA JUGA: Gubernur Baru Babel Langsung Hadapi Lisrik Biarpet
Ada pula PLTS tersebar dengan nilai anggaran Rp 15,065 triliun.
Program lainnya adalah instalasi biogas skala rumah tangga dengan nilai anggaran Rp 1,8 triliun.
Program keempat adalah pembuatan feasibility studies dan detail engineering maupun detail rencana pembangunan pembangkit listrik menggunakan sumber energi baru terbarukan dengan nilai anggaran Rp 2,15 triliun.
“Program ini juga diajukan oleh empat provinsi lain di Kalimantan. Jadi, ada yang mengusulkan PLTS, PLTU, PLTMH, PLTG dan PLTMG. Kita dari Kalteng usulkan PLTS tadi,” ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini Kalteng merupakan salah satu provinsi dengan rasio elektrifikasi tergolong rendah di Indonesia, yakni baru sekitar 69,59 persen.
Rasio elektrifikasi terendah di Papua yang baru 45,93 persen, kemudian di NTT (58,64 persen) dan Sultra (68,84 persen).
“Kita sangat rugi. Ada beberapa investor mau membangun hotel dan mal, tapi mereka menanyakan kesanggupan penyediaan daya listrik. Namun, kita masih belum bisa berbuat banyak," kata Sugianto. (nto/c3/abe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Misterius Masuk ke Rumah Demang, Mengerikan
Redaktur & Reporter : Ragil