Demi NKRI, FKPPI Dukung Pemerintah Lawan Isu PKI

Sabtu, 08 Desember 2018 – 07:44 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Presiden Jokowi saat membuka Jambore Bela Negara FKPPI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, Jumat (7/12). Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengajak seluruh kader Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI - Polri Indonesia (FKPPI) mendukung pemerintahan dan melawan berbagai isu miring yang diarahkan kepada Presiden Joko Widodo terkait Partai Komunis Indonesia (PKI).

Selain karena Presiden Jokowi sebagai Anggota Kehormatan FKPPI, Bamsoet menekankan dukungan terhadap pemerintah merupakan bagian sikap organisasi itu dalam menjamin tegaknya NKRI.

BACA JUGA: Jokowi: Mengumpulkan Massa dan Orasi Tidak Cukup

“Kita harus terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo,” kata Bambang saat memberikan sambutan pembukaan Jambore Bela Negara FKPPI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, Jumat (7/12).

Dia menambahkan majunya kembali Presiden Jokowi di Pilpres 2019 merupakan bagian dari perjuangan FKPPI menjamin terus tegaknya NKRI.

BACA JUGA: DPR RI dan Parlemen Myanmar Sepakat Bentuk GKSB

“Mari kita dukung bersama. Saat ini kita juga patut bangga, bahwa ada di antara kita, yaitu Bapak Jokowi anggota kita, anggota kehormatan FKPPI, maju kembali di pertarungan Pilpres 2019. Untuk itu kita satukan barisan. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau tidak sekarang, kapan lagi,” pesan dia.

Bamsoet panggilan akrab ketua DPR itu menegaskan, saat ini Indonesia memang tidak menghadapi ancaman fisik bersenjata dari negara lain.

BACA JUGA: Pemuda Katolik Berharap Presiden Buka Kongres Nasional XVII

Ancaman yang ada sekarang adalah perang pemikiran serta ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Seperti ancaman liberalisme, kapitalisme, radikalisme maupun terorisme.

"Ancaman yang kita hadapi adalah perang modern yang dikenal sebagai proxy-war, dengan menggunakan kekuatan-kekuatan dari dalam negeri sendiri," paparnya.

Dia menegaskan yang dihadapi adalah kebebasan tanpa batas, ancaman radikalisme dan terorisme, tindakan intoleransi serta merebaknya politik identitas dalam jagad kehidupan politik.

Bamsoet yang menjadi ketua penyelenggara mengungkapkan bahwa seluruh keluarga besar FKPPI merasa bahagia, sekaligus bangga karena untuk kesekian kalinya di tengah-tengah kesibukan menjalankan tugas-tugas kenegaraan, Presiden Jokowi selalu hadir dalam acara FKPPI. "Ini merupakan bukti bahwa beliau cinta kepada FKPPI. Kalau beliau cinta kepada FKPPI, rasanya kurang elok kalau FKPPI tidak cinta kepada beliau," katanya.

Jadi, kata dia, kalau ada pihak-pihak yang mengkait-kaitkan Bapak Jokowi dengan isu PKI, wajib membelanya.

“Sanggup?” tanya Bamsoet yang disambut teriakan siap dan gemuruh tepukan tangan para peserta Jambore.

Selain dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Jambore Bela Negara FKPPI ini turut dihadiri sejumlah pejabat negara, antara lain Menhan Ryamizard Ryacudu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Polhukam Wiranto serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Mensos Agus Gumiwang.

Sebagai Ketua Penyelenggara, Bamsoet yang juga Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memaparkan, Jambore Bela Negara FKPPI diikuti sekitar 1.350 kader dari seluruh Indonesia. Mereka akan mendapatkan wawasan tentang ideologi Pancasila beserta ATHG-nya (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan), wawasan kebangsaan, masalah pertahanan dan keamanan serta latihan fisik dan keprajuritan.

"Usai mengikuti jambore, para peserta akan mempunyai ketahanan ideologi, ketahanan wawasan dan mental serta ketrampilan dalam bela negara. Mereka akan menjadi agen bangsa yang setia terhadap NKRI, menyuburkan perdamaian, dan menguburkan permusuhan," tutur Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini meneguhkan, melalui Jambore Bela Negara, FKPPI ingin menggelorakan kembali semangat bela negara kepada setiap warga. Jangan sampai bangsa Indonesia terlena dengan berbagai bentuk ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan kehidupan bangsa dan negara.

"FKPPI akan terus memantapkan wawasan kebangsaan, wawasan kenegaraan, dan wawasan kejuangan. Sosialisasi empat pilar kebangsaan tidak boleh berhenti, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indoneia dan Bhinneka Tunggal Ika. Itulah sebabnya, kami menyelenggarakan Jambore Bela Negara FKPPI ini,” terang Legislator Partai Golkar dari Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini.

Lebih jauh, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menuturkan sebagai bagian dari 'anak kolong', dirinya dan seluruh kader FKPPI sejak kecil sudah diajarkan tentang nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, cinta persatuan dan kesatuan, serta cinta Pancasila dan NKRI. Bagi FKPPI, Pancasila dan NKRI adalah harga mati.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR Dorong Pemerintah Lahirkan Kebijakan Guru Honorer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler