JAKARTA - Keberadaan Pancasila diharapkan tidak diperdebatkan lagi. Kini, hal yang dianggap mendesak justru memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat tentang Pancasila.
Hal tersebut dikatakan Profesor Widodo, dari Pusat Studi Pancasila Universitas Gajah Mada (UGM) saat bersilaturrahmi dengan pimpinan MPR RI, di gedung Nusantara III, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (24/4). "Jangan mendorong masyarakat berdebat soal artifisial, tapi beri masyarakat pemahaman esensial dari Pancasila sebagai dasar, filosofi dan pilar negara," kata Widodo.
Menurutnya, persoalannya bukan soal kemasan untuk Pancasila. Sebab, yang penting adalah esensinya. "Apakah kemasannya Empat Pilar atau nama lainnya, tidak penting. Substansi dan esensialnya yang patut kita jaga," tegas dia.
Widodo menambahkan, Pancasila sudah menjadi konsensus nasional sehngga tidak boleh dirubah walau melalui jalur konstitusi. "Merubah Pancasila sama artinya merubah kemerdekaan Republik Indonesia," ungkapnya.
Menyikapi adanya kritikan terhadap kemasan sosialisasi Pancasila dengan label Empat Pilar, Widodo justru memberikan apresiasi terhadap kritikan itu. "Pemberi kritik itu saya apresiasi. Itu pertanda program Empat Pilar berhasil. Karena pengritik peduli dengan Pancasila makanya menyampaikan kritikan," ujar Widodo. (fas/jpnn)
Hal tersebut dikatakan Profesor Widodo, dari Pusat Studi Pancasila Universitas Gajah Mada (UGM) saat bersilaturrahmi dengan pimpinan MPR RI, di gedung Nusantara III, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (24/4). "Jangan mendorong masyarakat berdebat soal artifisial, tapi beri masyarakat pemahaman esensial dari Pancasila sebagai dasar, filosofi dan pilar negara," kata Widodo.
Menurutnya, persoalannya bukan soal kemasan untuk Pancasila. Sebab, yang penting adalah esensinya. "Apakah kemasannya Empat Pilar atau nama lainnya, tidak penting. Substansi dan esensialnya yang patut kita jaga," tegas dia.
Widodo menambahkan, Pancasila sudah menjadi konsensus nasional sehngga tidak boleh dirubah walau melalui jalur konstitusi. "Merubah Pancasila sama artinya merubah kemerdekaan Republik Indonesia," ungkapnya.
Menyikapi adanya kritikan terhadap kemasan sosialisasi Pancasila dengan label Empat Pilar, Widodo justru memberikan apresiasi terhadap kritikan itu. "Pemberi kritik itu saya apresiasi. Itu pertanda program Empat Pilar berhasil. Karena pengritik peduli dengan Pancasila makanya menyampaikan kritikan," ujar Widodo. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Bantah Kesulitan Usut Aset LHI
Redaktur : Tim Redaksi