Demi Pengusaha Lokal, Warga Hambat Pembangunan Tol Serpan

Kamis, 11 Oktober 2018 – 23:13 WIB
Jalan Tol Tran Sumatera. FOTO: ALAM ISLAM/RADAR LAMPUNG/jpg

jpnn.com, RANGKASBITUNG - Ratusan massa melakukan aksi unjuk rasa pembangunan tol Serang-Panimbang (Serpan) di proyek interchange atau simpang susun Pasir Gendok, Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Senin (8/10).

Pembangunan simpang susun Pasir Gendok sempat lumpuh beberapa jam, karena pengunjuk rasa melakukan pengadangan terhadap truk pengangkut material yang akan masuk ke area proyek.

BACA JUGA: Penyelenggara Haji Bakal Gelar Aksi Damai di Kedubes Saudi

Berdasarkan pengamatan INDOPOS, ratusan warga Lebak yang terdampak pembangunan tol Serpan itu tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Lebak Bersatu (Ampel Satu). Mereka datang menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua ke Kampung Pasir Gendok yang akan dijadikan lokasi pintu masuk jalan Tol Serpan.

Dalam tuntutannya, pengunjuk rasa meminta PT Pembangunan Perumahan (Persero) selaku kontraktor agar melibatkan warga dan pengusaha lokal dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.

BACA JUGA: Rusia Bergolak Gara-Gara Reformasi Pensiun

"Kami meminta agar PT PP selaku kontraktor atau perusahaan yang mendapatkan sub pekerjaan dari PT PP untuk melibatkan warga Lebak dan pengusaha lokal dalam pembangunan jalan Tol Serpan, " ujar , koordinator aksi Agus Jaelani.

Selain itu, pengunjuk rasa mendesak BUMN itu memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada desa-desa yang terkena dampak pembangunan jalan tol di wilayah Kabupaten Lebak.

BACA JUGA: Selama Asian Games 2018, Dipastikan tak ada Demo

"Ini harus dilakukan oleh perusahaan, karena kami mengharapkan agar warga dan pengusaha lokal tidak hanya menjadi penonton, " tegas Agus Jaelani.

Warga juga meminta dibangunkan akses dan fasilitas jembatan penyeberangan dan fly over pada lintasan antar kampung dan antar desa yang nantinya dilintasi oleh jalan tol sepanjang 83 KM tersebut.

”Jangan sampai nantinya pembangunan jalan tol ini menjadikan kampung kami terisolir, karena tidak adanya akses jalan dan jembatan penyeberangan,” tutur Ibrahim, pengunjuk rasa lainnya.

Aksi unjukrasa yang dikawal oleh puluhan anggota Polres Lebak ini sempat memacetkan arus lalu lintas di Jalan Raya Rangkasbitung – Pandeglang. Sampai berita ini diturunkan, tak satu pun perwakilan PT PP yang bersedia menemui para pengujuk rasa.

Sementara mandor pembangunan interchange Pasir Gendok, Madsa’i Gunawan membantah pekerjaan pembangunan tol Serpan tidak melibatkan tenaga lokal dan pengusaha lokal.

”Warga Kampung Pasir Gendok dan Desa Bojongleles ada 40 orang yang bekerja dalam pembangunan tol Serpan, belum lagi suplayer pasir dan batu juga dari pengusaha lokal,” ujar Madsa’i yang juga mantan Kepala Desa Bojongleles ini.(yas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasina Tuding Oposisi di Belakang Demonstrasi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler