jpnn.com - JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Hj Anna Latuconsina mengatakan di Provinsi Maluku terdapat empat kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 yaitu Kabupaten Aru, Seram Bagian Timur, Buru Selatan dan Maluku Barat Daya.
Masalah terberat yang dihadapi oleh penyelenggara Pilkada setempat, menurut Anna adalah pendistribusian logistik ke daerah-daerah yang cukup rumit dan butuh waktu lama karena jarak antar-daerah sangat jauh.
BACA JUGA: Penyaluran Dana Bansos Melonjak, Sudah Ditemukan Kasus Politik Uang
“Karena itu, dibutuhkan transportasi memadai seperti helikopter, kapal motor cepat dan pesawat yang bisa mempermudah arus distribusi logistik ke daerah-daerah kepulauan yang memang sulit dijangkau," kata Anna Latuconsina, di Jakarta, Rabu (25/11), mengungkap sebagian hasil kunjungan kerjanya ke Provinsi Maluku.
Kalau Pilkada di empat kabupaten tersebut tidak didukung oleh transportasi yang memadai, senator asal Provinsi Maluku ini khawatir distribusi balik logistik khususnya kotak suara setelah pencoblosan ke KPUD kabupaten akan mengalami keterlambatan dan potensi terjadi berbagai kecurangan sangat tinggi.
BACA JUGA: Lewat Cara Ini Manipulasi Perolehan Suara di Pilkada Bisa Diminimalisir
“Pengembalian kotak suara setelah pencoblosan di posisi ini dikhawatirkan akan terjadi perubahan-perubahan data hasil Pilkada sebelum sampai ke KPUD kabupaten," ujarnya.
Dia menjelaskan, di Maluku rentan terjadi konflik horizontal antar-pendukung baik menjelang pilkada maupun setelah pilkada bahkan sampai penetapan pemenang Pilkada sering terjadi bentrok antar-pendukung.
BACA JUGA: Temuan Bawaslu di Pilkada Surabaya, Ada Supir Sumbang Rp 50 Juta
“Potensi konflik tersebut perlu dicegah. Perlu pengamanan yang ekstra ketat. Diharapkan KPUD melibatkan Polri dan TNI dalam pengamanan baik menjelang maupun setelah pilkada serentak,” pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Pergerakan Surat Suara dari TPS ke Kecamatan
Redaktur : Tim Redaksi