jpnn.com - NGAWI - Banyak cara yang dilakukan sekolah agar peserta didik siap mengikuti unas yang dimulai hari ini (6/5). Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurussalam di Dusun Dadung, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi, punya strategi jitu untuk menyiapkan siswanya dalam menghadapi unas. Murid kelas VI diwajibkan untuk ikut karantina selama hampir tiga bulan di sekolah.ââ¬Â¨
ââ¬Â¨''Anak-anak diajak untuk memahami proses dan mengikuti unas dengan jujur lewat karantina,'' ungkap Umar Said Wijaya, kepala MI Nurussalam, kepada Jawa Pos Radar Madiun kemarin (5/5)ââ¬Â¨
BACA JUGA: Phyton Raksasa Dibekuk Warga
ââ¬Â¨Menurut dia, sebanyak 69 siswa yang ikut dalam sejumlah kegiatan selama karantina. Terutama pengayaan materi pelajaran unas. Cara itu ditempuh karena siswa yang belajar sendiri di rumah hasilnya kurang maksimal. Selama masa karantina, mereka didampingi guru yang stand by 24 jam. Setelah dikarantina, siswa diharapkan lebih percaya diri untuk menghadapi unas dengan berlatih mengerjakan soal. ''Kami ingin menyiapkan mental mereka untuk menghadapi unas. Sebab, unas itu bukan untuk ditakuti, tapi dihadapi,'' ujarnya.ââ¬Â¨
ââ¬Â¨Meskipun dikarantina, lanjut dia, anak-anak tidak kehilangan kesempatan bermain. Pada jam-jam khusus seperti pukul 16.30-17.30 serta pukul 19.15-21.00 siswa harus mengikuti pengayaan materi yang dipandu wali kelas dan guru mata pelajaran (mapel). Mereka diberikan kesempatan untuk beristirahat dan bermain disela-sela jam-jam wajib tersebut.ââ¬Â¨
BACA JUGA: Wisata Kereta Gantung Makin Nyata
ââ¬Â¨''Jadi, mereka tidak hanya belajar, namun bisa bermain dan pulang ke rumah. Tetapi, para siswa rata-rata sudah kerasan tinggal di sekolah,'' ungkap Umar. ââ¬Â¨
ââ¬Â¨Dia menyatakan bahwa jurus karantina itu sudah membuahkan hasil. Tahun lalu, sekolah yang dipimpin berhasil menoreh prestasi. Salah satu anak didiknya meraih nilai rata-rata 9,6 pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAM BN). ''Targetnya bukan hanya sekadar nilai, tapi agar anak jujur dalam mengerjakan soal dengan kemampuan sendiri,'' tegasnya. ââ¬Â¨
BACA JUGA: 6 Jam, 60 Gempa Tektonik
ââ¬Â¨Ulfika Cahya Ardhani, wali kelas VI B, menyatakan bahwa karantina tersebut dilakukan untuk mengintensifkan belajar. Mulai Sabtu hingga Rabu peserta didik berada di sekolah selama 24 jam. Anak-anak diperbolehkan pulang ke rumah pada Kamis pukul 11.00. Sebab, mereka libur sekolah Jumat.ââ¬Â¨
ââ¬Â¨''Dari sebelum dan sesudah karantina, nilai siswa-siswi tersebut cenderung meningkat. Karena itu, banyak wali murid yang senang saat anaknya dikarantina,'' tambahnya. (pra/yup/jpnn/c15/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Edaran Kuota Haji Lansia Belum Diterima
Redaktur : Tim Redaksi