Dinas Perhubungan Kota Makassar mengidentifikasi beberapa boks traffic light (lampu lalu lintas) yang mengalami kerusakan Selasa kemarin. Fasilitas-fasilitas yang rusak itu antara lain boks traffic light di pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Sultan Alauddin dan traffic light fly over di persimpangan Jl AP Pettarani-Jl Urip Sumoharho
Kepala Dinas Perhubungan Makassar, Chairul Andi Tau mengungkapkan, berdasarkan pendataan yang dilakukan Selasa, kemarin, 11 Desember, tiga boks traffic light di pertigaan jalan AP Pettarani-Jl Sultan Alauddin dirusak pendemo. Selain itu ungkap Chairul, satu books traffic light di Flyover arah tol Reformasi rusak dan tidak dapat berfungsi akibat terkena lemparan. Puluhan papan rambu jalan juga dicopot bahkan hilang.
"Untuk memperbaiki kembali boks traffic light yang rusak, dibutuhkan anggaran minimal Rp70 juta. Kita upayakan segera memperbaiki kembali traffic light yang rusak tersebut," ujar Chairul seperti dilansir FAJAR (JPNN Group), Kamis (13/12).
Chairul menjelaskan, traffic light di pertigaan jalan Pettarani-Jalan Sultan Alauddin sudah acap kali diganti akibat dirusak pendemo. Dalam satu tahun terakhir, Dishub sudah tiga kali melakukan pergantian lantaran dirusak pendemo. Begitupun papan rambu jalan di sejumlah titik di Jalan Sultan Alauddin dan AP Pettarani juga sudah sering diganti akibat aksi demo.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi elemen mahasiswa Makassar yang melakukan unjuk rasa di hari korupsi Senin lalu menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan. Selain Jl Urip Sumoharjo, kemacetan juga terjadi di Jl AP Pettarangi, Jl Perintis Kemerdekaan, dan Jl Sultan Alauddin. Bahkan jalan tol yang menuju Jl Urip Sumoharjo juga ditutup.
Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT), Prof Dr Baso Amang yang dikonfirmasi terpisah ikut menyesalkan terjadinya aksi anarkis itu. Ia mengatakan mestinya mahasiswa tidak melakukan hal-hal yang merugikan publik dan kepentingan umum.
"Aksi demonstrasi tentu tidak dipersoalkan karena ini menjadi salah satu instrumen demokrasi. Yang disesalkan jika aksi itu berlangsung anarkis dan merugikan kepentingan umum," katanya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indisipliner, 2 PNS Pemkot Makassar Terancam Dipecat
Redaktur : Tim Redaksi