MANADO--Kurs jual rupiah terpuruk di kisaran Rp9220/USD dari Rp9180/USD. Hal ini diakibatkan oleh sentimen dalam negeri terkait dengan menjelang kenaikan harga BBM pada 1 April. Pelemahan rupiah diakibatkan oleh ancaman stabilitas keamanan dan masih molornya pembahasan kenaikan BBM di DPR RI.
Branch Manager Mega Capital Securitas Cabang Manado Mario Iroth mengatakan, pelemahan rupiah ini lebih karena faktor dari kondisi dalam negeri yang tidak pasti jelang naiknya BBM.
"Ketidakpastian dari kondisi saat ini baik itu keamanan dan pembahasan di DPR berpengaruh pada rupiah," kata Iroth.
Kondisi saat ini membuat investor kebanyakan berburu Dollar. Kondisi Rupiah katanya akan kembali normal, jika kondisi keamanan stabil ketika adanya pengesahan harga BBM. "Pada saat disahkan akan kembali normal, dengan catatan tidak ada lagi kekacauan," pangkas Iroth.
Hal yang sama juga dikatakan analisis Dana Wibawa Arthacemerlang Cabang Manado Yansen Sumual. "Adanya ancaman demonstrasi besar-besaran pada hari ini, membuat market menjadi khawatir terhadap situasi keamanannya. Pengaruh dari kenaikan BBM, dan akan adanya isu demonstrasi yang berunsur kerusuhan yang bisa kacaukan keamanan, sangat berpengaruh pada pasar," kata Sumual.(tr-07/syl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepatu Lokal Tergencet Impor
Redaktur : Tim Redaksi