JAKARTA--Menteri Koordinator. bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menegaskan, seluruh mahasiswa ataupun masyarakat yang ingin menyampaikan pikiran dan pendapatnya dengan melakukan aksi turun ke jalan (demontrasi) dilarang bertindak anarkis.
"Kita tidak akan mungkin melarang pikiran dan pendapat orang sekelompok mahasiwa karena sekarang sudah mulai turun ke jalan. Ini memang merupakan kehidupan demokrasi. Tapi jangan sampai bertindak anarkis dan merusak sehingga mengganggu kepentingan orang lain yang lebih besar," ungkap Djoko di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta, Kamis (15/3).
Menurutnya, tidak seluruh mahasiswa menolak atas kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Maka dari itu, pemerintah berkewajiban untuk memberikan rasionalitas yang tepat agar yang menolak kenaikan harga BBM dapat mengerti.
"Bukan kami khawatir dengan gelombang demontrasi yang akan berdampak ketidaknyamanan masyarakat. Kita akan tetap berikan waktu dan ruang kebebasan bagi mahasiswa yang demo asal jangan menganggu yang lain," imbuhnya.
Djoko menerangkan, meskipun adanya upaya pemerintah untuk mendewasakan pemikiran masyarakat, tetap banyak kalangan cendekiawan yang paham tentang kondisi makro terhadap perkembangan minyak dunia. "Tapi poin pentingnya saat ini, bagaimana kita bisa memberikan suatu pemahaman yang sama dengan kapasitas layaknya kemampuan ibu dan bapak," imbuhnya.
Lebih jauh Djoko menambahkan, pemerintah lebih menyarankan agar mahasiswa dan masyarakat lainnya untuk ikut melakukan pengawasan penyaluran BBM di seluruh daerah daripada melakukan aksi turun ke jalan.
"Misalnya, mengawasi penyalurannya, apakah tepat sasaran, apakah jumlahnya tidak dipotong oleh Lurah dan lainnya? Tindakan ini lebih berguna bagi rakyat miskin dan menyelematkan penderitaannya oleh penyalahgunaan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," paparnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foto SBY Dipecah, Bukti Rakyat Geram
Redaktur : Tim Redaksi