JAKARTA - Aksi unjuk rasa ribuan massa Forum Umat Islam (FUI) di gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (12/1), berlangsung anarkis. Massa melemparkan batu-batu berukuran besar ke arah gedung kementrian yang dipimpin Gamawan Fauzi itu.
Kaca ruangan Kapuspen Kemendagri Roydonnyzar Moenek remuk, membentuk lubang besar di sana-sini. Kaca-kaca berserakan, termasuk sejumlah batu berukuran besar yang masih dibiarkan mengonggok di ruangan, sambil menunggu polisi datang untuk melakukan pengolahan barang bukti.
Ruang wartawan juga ikut menjadi sasaran lemparan batu massa yang menolak evaluasi enam peraturan daerah (perda) yang mengatur mengenai peredaran minuman beralkohol alias miras, itu. Bahkan, di meja ruang wartawan ini, masih ada batu ukuran besar. Kaca ruangan yang biasa menjadi tempat nongkrong wartawan ini juga hancur.
Ruang staf Kapuspen juga sama saja. Bahkan, hampir saja sekretaris Kapuspen kena timpuk batu. Hanya beberapa centi saja batu melayang di dekat Ernawati, sekretaris Kapuspen itu. "Alhamdulillah, saya hanya kena percikan kaca saja," ujar Erna, yang masih gemeteran.
Aparat keamanan bisa dikata kebobolan dengan adanya aksi anarkis ini. Pasalnya, aparat kepolisian lebih konsentrasi di depan istana, mengamankan aksi petani terkait dengan masalah konflik agraria.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan di depan gedung Kemendagri. Hanya saja, suasana sudah mulai 'adem', setelah sejumlah pimpinan FUI ditemui Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni, Dirjen Kesbangpol Kemendagri Tanribali Lamo, Kapuspen Kemendagri Reydonnyar Moenek, dan Plt Kabiro Hukum Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Kemenkeu Sulit Jadi CPNS di Daerah
Redaktur : Tim Redaksi