JAKARTA - Puluhan ribu buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), siang ini (21/6) akan kembali turun melakukan aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah titik. Lokasi yang menjadi tempat konsentrasi massa adalah Industri Pulogadung dan di Kantor Gubernur DKI dan Istana Presiden.
"Aksi ini dilakukan menyusul akan diumumkannya kenaikan harga BBM, serta sebagai persiapan aksi mogok nasional yang akan di pusatkan di Bekasi dan Bogor," ucap Presiden KSPI Said Iqbal melalui keterangan tertulisnya, Jumat (21/6).
Aksi itu kata Said, juga akan dilakukan serempak di Depok, Tangerang, Serang, Cilegon, Karawang, Purwakarta, Subang, Cimahi, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Gresik, Probolinggo, Medan, Deli Serdang, Aceh, Batam, Bintan, Karimun, Gorontalo, Makassar, Manado, Samarinda. Mereka mendatangi ke kantor DPRD dan kantor Gubernur/Bupati/Walikota setempat.
Demonstrasi juga dilakukan sebagai respon atas rencana pemerintah akan menaikan harga BBM yang berdampak pada tergerusnya upah buruh. Said menilai, kenaikan harga BBM akan menyebabkan kenaikan harga sembako, transportasi, sewa rumah, yang berdampak pada menurunnya daya beli puluhan juta buruh di Indonesia. "Apalagi kenaikan akan dilakukan dua pekan menjelang puasa ramadan, hari raya Idul Fitri dan tahun ajaran baru sekolah," sautnya.
Menurut Said, kenaikan BBM jenis Premium sebesar Rp 2 ribu dan Solar Rp 1.000 bukanlah solusi terbaik untuk mengatasi jebolnya APBN 2013, karena defisit anggaran sebesar Rp 240 triliun, termasuk didalamnya dana BLSM (Bantuan Langsung Sementara), yang didapat dari hutang baru pemerintah.
"Artinya, rakyat akan diberikan tambahan hutang yang jumlahnya sudah di atas RP 2.000 triliun," tegasnya.
Untuk itu pihaknya tetap bertekad menolak kenaikan harga BBM dan mendesak pemerintah membatalkan kenaikan BBM dan pemberian BLSM yang akan memiskinkan rakyat secara sistemik
Di samping itu, pihaknya juga menuntut dinaikkannya Upah Minimum Provinsi (UMP), Kabupaten/Kota 2014 sebesar 50 persen akibat dampak dari kenaikan harga selama tahun 2013, karena dipastikan inflasi akan menembus 2 digit.
"KSPI akan terus mengorganisir para buruh dan mahasiswa di seluruh Indonesia untuk terus melakukan penolakan harga BBM dan memastikan mogok nasional yang melibatkan 10 Juta Buruh, selambatnya pada 16 Agustus 2013 saat Presiden SBY menyampaikan nota keuangan di depan DPR," pungkasnya. (chi/jpnn)
"Aksi ini dilakukan menyusul akan diumumkannya kenaikan harga BBM, serta sebagai persiapan aksi mogok nasional yang akan di pusatkan di Bekasi dan Bogor," ucap Presiden KSPI Said Iqbal melalui keterangan tertulisnya, Jumat (21/6).
Aksi itu kata Said, juga akan dilakukan serempak di Depok, Tangerang, Serang, Cilegon, Karawang, Purwakarta, Subang, Cimahi, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Gresik, Probolinggo, Medan, Deli Serdang, Aceh, Batam, Bintan, Karimun, Gorontalo, Makassar, Manado, Samarinda. Mereka mendatangi ke kantor DPRD dan kantor Gubernur/Bupati/Walikota setempat.
Demonstrasi juga dilakukan sebagai respon atas rencana pemerintah akan menaikan harga BBM yang berdampak pada tergerusnya upah buruh. Said menilai, kenaikan harga BBM akan menyebabkan kenaikan harga sembako, transportasi, sewa rumah, yang berdampak pada menurunnya daya beli puluhan juta buruh di Indonesia. "Apalagi kenaikan akan dilakukan dua pekan menjelang puasa ramadan, hari raya Idul Fitri dan tahun ajaran baru sekolah," sautnya.
Menurut Said, kenaikan BBM jenis Premium sebesar Rp 2 ribu dan Solar Rp 1.000 bukanlah solusi terbaik untuk mengatasi jebolnya APBN 2013, karena defisit anggaran sebesar Rp 240 triliun, termasuk didalamnya dana BLSM (Bantuan Langsung Sementara), yang didapat dari hutang baru pemerintah.
"Artinya, rakyat akan diberikan tambahan hutang yang jumlahnya sudah di atas RP 2.000 triliun," tegasnya.
Untuk itu pihaknya tetap bertekad menolak kenaikan harga BBM dan mendesak pemerintah membatalkan kenaikan BBM dan pemberian BLSM yang akan memiskinkan rakyat secara sistemik
Di samping itu, pihaknya juga menuntut dinaikkannya Upah Minimum Provinsi (UMP), Kabupaten/Kota 2014 sebesar 50 persen akibat dampak dari kenaikan harga selama tahun 2013, karena dipastikan inflasi akan menembus 2 digit.
"KSPI akan terus mengorganisir para buruh dan mahasiswa di seluruh Indonesia untuk terus melakukan penolakan harga BBM dan memastikan mogok nasional yang melibatkan 10 Juta Buruh, selambatnya pada 16 Agustus 2013 saat Presiden SBY menyampaikan nota keuangan di depan DPR," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Terbanyak Artisnya di DCS
Redaktur : Tim Redaksi