Demo Mahasiswa Mulai Rusuh, Pagar Roboh, Objek Vital Dijaga Ketat

Senin, 11 April 2022 – 15:45 WIB
Demo mahasiswa berbagai kampus di Kota Ternate mengatasnamakan Komite Berjuang Bersama Rakyat (BBM) Maluku Utara (Malut), Senin, berakhir ricuh karena massa menolak kehadiran Sekkot Ternate Jusuf Sunya untuk menemui massa aksi. (Abdul Fatah/Antara)

jpnn.com, TERNATE - Demonstrasi ribuan mahasiswa berbagai kampus di Kota Ternate yang mengatasnamakan Komite Berjuang Bersama Rakyat (BBM) Maluku Utara (Malut), Senin, berakhir rusuh.

Para mahasiswa menolak kehadiran Sekretaris Kota Ternate Jusuf Sunya untuk menemui massa aksi.

BACA JUGA: Mahasiswa Blokade Gerbang Tol Gedong Ciracas, Petugas Hanya Berjaga

Aksi demo berawal dari perwakilan mahasiswa menemui Pemkot Ternate yang difasilitasi Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit. Pemkot Ternate diwakili Sekkot Ternate Jusuf Ternate.

Akan tetapi, kehadiran Sekkot Ternate mendapat penolakan dan terjadilah aksi saling dorong antara aparat keamanan dengan mahasiswa dan mengakibatkan pagar kantor Wali Kota Ternate alami kerusakan.

BACA JUGA: 2 Pemuda Ditemukan Tewas, Polisi Ungkap Identitasnya, Gempar

Sekkot Jusuf Sunya ketika dihubungi menyatakan mewakili Pemkot Ternate akan terima sampaikan seluruh tuntutan mahasiswa dan Pemkot Ternate akan sampaikan tuntutan ke pemerintah pusat.

"Memang, saat pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir, membuat kondisi ekonomi lesu dan masyarakat terkena dampaknya, sehingga Pemkot Ternate mendukung aksi mahasiswa untuk menyampaikan ke pemerintah pusat," ujarnya.

Selain itu, terkait isu politik masa jabatan presiden tiga periode sudah dibantah pemerintah pusat.

"Saya mengajak mahasiswa mari sampaikan aspirasi jangan anarkistis dan ciptakan rasa kondusif, karena saat ini fokus Pemkot Ternate bagaimana upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, salah satunya bersama Satgas Pangan akan menindak perusahaan nakal yang mencoba-coba menjual minyak goreng dengan harga tinggi," ujarnya.

Sebelumnya, Koordinator Aksi Komite BBM Maluku Utara Aldian Haris merasa aneh jika pemerintah Kota Ternate mengaku tidak berwenang mengintervensi harga di tingkat pengecer.

"Mahalnya harga sembako, butuh kerja sama untuk menyuarakan, rakyat pekerja, sopir angkot, nelayan ibu-ibu pedagang kaki lima akibat kebijakan yang tidak adil," ujarnya.

Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit menyatakan untuk personel yang diterjunkan ini akan melakukan pengamanan terpusat di objek vital nasional seperti bandara, Pertamina, SPBU, serta kantor-kantor pemerintahan.

Kendati demikian, Polres Ternate berharap agar dalam penyampaian aspirasi dan pendapatnya di depan untuk agar bisa bersama-sama menjaga ketertiban, agar kondisi kamtibmas di Ternate dalam aman dan terkendali.

Selain itu, Kapolres meminta agar elemen mahasiswa yang menggelar aksi di berbagai titik untuk tetap kondusif demi menghormati bulan suci Ramadan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler