jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Mahasiswa (Gema) Kosgoro memastikan demo mahasiswa yang akan digelar medio Kamis (17/10) sampai Minggu (20/10) tak bermaksud untuk menumbangkan atau mengganggu pelantikan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Ketua Umum DPN Gema Kosgoro HM Untung Kurniadi meyakini gerakan mahasiswa masih murni memperjuangkan kepentingan rakyat.
BACA JUGA: Terungkap, Teroris Siapkan Bom Bunuh Diri di Hari Pelantikan Presiden
"Dalam tujuh tuntutannya yakni RKUPH, Revisi UU KPK, isu lingkungan, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan kriminalisasi aktivis," kata Untung kepada JPNN.com, Selasa (15/10).
Menurut Untung, masih ada satu tuntutan mahasiswa yang belum dituntaskan. Yaitu menuntut presiden untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang Komisi Pemberantasan (Perppu) yang melemahkan KPK.
BACA JUGA: Honorer K2 Siapkan Demo Besar-besaran Usai Pelantikan Presiden
"Kami mahasiswa melihat revisi UU KPK melemahkan dan membongsai KPK. Sedangkan KPK merupakan satu dari sedikit lembaga yang dipercayai rakyat untuk memberantas korupsi akut yang sudah melanda negeri," kata dia.
Ketua Keluarga Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada Jakarta ini juga menyadari dalam setiap aksi akan selalu ada penumpang atau pembonceng gelap. Termasuk adanya gerakan radikalisme yang akhir-akhir ini membuat.
BACA JUGA: Dukungan Bamsoet untuk Diskresi Polisi Tak Izinkan Demo Jelang Pelantikan Jokowi
"Namun hal itu tidak akan mengurangi esensi sejati dari aksi mahasiswa. Dan sudah berkali kali ditegaskan bahwa aksi mahasiswa bukan untuk melengserkan Jokowi," tegas Untung. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga