Demo Pemekaran di Jakarta Diminta Tak Anarkis

Senin, 22 Oktober 2012 – 00:02 WIB
MANOKWARI – Gubernur Provinsi Papua Barat, Abraham O. Atururi mengimbau masyarakat dari dua wilayah calon Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) dan Pegunungan Arfak (Pegaf) tidak melakukan tindakan anarkis saat melakukan demonstrasi terkait pemekaran.

Ratusan masyarakat dari dua wilayah itu kabarnya akan memenuhi kota Manokwari dalam satu dua hari ini. Massa datang untuk menunggu keputusan akhir dari DPR RI yang dalam waktu dekat akan membahas RUU daerah otonom baru. Mansel dan Pegaf merupakan dua wilayah dari Tanah Papua yang masuk dalam RUU 19 daerah otonom baru.

“Boleh menyampaikan aspirasi terkait rencana pemekaran kedua daerah tersebut, namun  aksi demontrasi itu jangan dilakukan dengan tindakan anarkis, “ demikian Bram, seperti disampaikan Kepala Biro Pemerintahan, Elisa Sroyer via telepon Minggu (21/10).

Sroyer yang sedang berada di Jakarta mengungkapkan, pada Sabtu (20/10) di gedung DPR RI telah berlangsung pertemuan membahas pemekaran Mansel dan Pegaf. Pertemuan bersama Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri bersama Komisi II DPR RI itu diikuti oleh  Gubernur PB, Bupati  Manokwari,  ketua DPRPB, ketua MRP-PB dan ketua DPRD Manokwari. Ikut menyaksikan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat dari Mansel dan Pegaf.

Dalam pertemuan itu, Gubernur PB menegaskan pemekaran Mansel dan Pegaf tidak bisa lagi ditunda. Kedua wilayah itu sudah memenuhi semua persyaratan teknis menjadi daerah otonom baru. Di hadapan Dirjen Otda dan anggota Komisi II DPR RI, Bram juga menekankan Mansel dan Pegaf harus dimekarkan bersamaan.

“Semua pertanyaan dari Kemendagri dan Komisi II dijawab dengan sempurna oleh bapak Gubernur, sehingga ada titik terang untuk bagi kedua daerah ini untuk segera dimekarkan, “ ungkap Sroyer.

Gubernur, lanjut Sroyer  juga berpesan agar masyarakat menjaga situasi daerah selama pembahasan RUU calon daerah otonomi baru berlangsung. “Bapak Gubernur berharap daerah tetap aman, sehingga proses pemekaran jangan sampai ada halangan karena kondisi daerah tidak aman,” kata mantan kepala distrik Manokwari Barat dan Manokwari Timur. (sr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arkeolog Teliti Batu Lingga Yoni

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler