JAKARTA - Aksi demontrasi yang digelar The Jakmania di depan Kantor Sekretariat Persija Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Kamis (3/1) siang berujung ricuh. Aksi demonstrasi awalnya berjalan dengan aman. Jakmania menyuarakan agar manajemen Persija memenuhi janji mereka untuk melunasi gaji pemain.
Namun saat demonstrasi akan berakhir, para suporter Persija terpecah. Saat itu, petugas keamanan berinisiatif memisahkan Jakmania yang terlihat akan saling adu pukul.
Jakmania merasa upaya yang dilakukan polisi berlebihan. Mereka pun mulai melontarkan kata-kata kasar kepada kepolisian.
Situasi kemudian mulai terkendali. Sebagian suporter sudah pulang, sementara petugas kepolisian mulai naik ke bus untuk kembali ke kesatuan.
Tapi beberapa saat kemudian situasi kembali memanas. Tidak diketahui siapa yang memulai, The Jak tiba-tiba meneriaki petugas kepolisian dengan kata-kata "Banci". Sontak petugas kepolisian yang sudah di atas mobil mencoba untuk turun.
Beruntung beberapa personel kepolisian lainnya berhasil menenangkan rekannya untuk tidak menanggapi teriakan suporter Jakmania. Situasi akhirnya benar-benar aman, setelah dua bus kepolisian meninggalkan SUGBK.
Dalam aksi demonstrasi ini, suporter menagih janji Ketua Umum Persija Ferry Paulus untuk mempertahankan pemain senior seperti Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan dan Leo Saputra.
Selain membawa poster panjang dan bendera besar Persija Jakarta, juga ada poster-poster kecil bertuliskan "Revolusi Manajemen", "Ada Apa Dengan Persija?", "Komisaris Persija Dimana Kalian?" dan "Bambang Pamungkas Lebih Tahu Persija".
The Jakmania mendorong manajemen untuk menjadikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai bapak angkat bagi tim berjuluk macan Kemayoran itu.
"Kami percaya dengan anak-anak muda yamg ada di Persija saat ini tapi tanpa adanya senioritas," tandas Ketua The Jakmania Lariko Ranggamone. (abu/jpnn)
Namun saat demonstrasi akan berakhir, para suporter Persija terpecah. Saat itu, petugas keamanan berinisiatif memisahkan Jakmania yang terlihat akan saling adu pukul.
Jakmania merasa upaya yang dilakukan polisi berlebihan. Mereka pun mulai melontarkan kata-kata kasar kepada kepolisian.
Situasi kemudian mulai terkendali. Sebagian suporter sudah pulang, sementara petugas kepolisian mulai naik ke bus untuk kembali ke kesatuan.
Tapi beberapa saat kemudian situasi kembali memanas. Tidak diketahui siapa yang memulai, The Jak tiba-tiba meneriaki petugas kepolisian dengan kata-kata "Banci". Sontak petugas kepolisian yang sudah di atas mobil mencoba untuk turun.
Beruntung beberapa personel kepolisian lainnya berhasil menenangkan rekannya untuk tidak menanggapi teriakan suporter Jakmania. Situasi akhirnya benar-benar aman, setelah dua bus kepolisian meninggalkan SUGBK.
Dalam aksi demonstrasi ini, suporter menagih janji Ketua Umum Persija Ferry Paulus untuk mempertahankan pemain senior seperti Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan dan Leo Saputra.
Selain membawa poster panjang dan bendera besar Persija Jakarta, juga ada poster-poster kecil bertuliskan "Revolusi Manajemen", "Ada Apa Dengan Persija?", "Komisaris Persija Dimana Kalian?" dan "Bambang Pamungkas Lebih Tahu Persija".
The Jakmania mendorong manajemen untuk menjadikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai bapak angkat bagi tim berjuluk macan Kemayoran itu.
"Kami percaya dengan anak-anak muda yamg ada di Persija saat ini tapi tanpa adanya senioritas," tandas Ketua The Jakmania Lariko Ranggamone. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Belum Dapat Lapangan
Redaktur : Tim Redaksi