Demo Tolak Dinasti Politik Berujung Pengeroyokan, Polisi Langsung Bergerak

Kamis, 07 Desember 2023 – 11:57 WIB
Kepala Polresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra.)

jpnn.com, KENDARI - Polresta Kendari mengusut kasus dugaan pengeroyokan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) Leciz Labanisi.

Pengeroyokan itu terjadi saat korban melarang aksi mimbar bebas penolakan terhadap dinasti politik di kampus tersebut pada Selasa (5/12).

BACA JUGA: Ratusan Pesilat Berbuat Rusuh, Tabrak dan Aniaya Polisi

Kapolresta Kendari Kombes Muhammad Eka Fathurrahman mengatakan laporan pengeroyokan tersebut telah masuk di Polsek Baruga. Namun, untuk prosesnya ditarik ke Polresta Kendari untuk dilakukan penyidikan.

"Kemarin sudah masuk laporannya di Polsek Baruga, saya sudah arahkan juga Kasat Reskrim untuk prosesnya ditarik ke Polresta Kendari," kata Kombes Eka dikutip dari Antara, Kamis (7/12)

BACA JUGA: Buntut Ricuh Lawan PSMS Medan, Persiraja Dihukum 2 Laga Kandang Tanpa Penonton

Dia menyebutkan korban Leciz telah melakukan visum awal untuk keperluan bukti dalam kasus tersebut. Kemudian setelah itu, saksi-saksi yang melihat langsung kejadian tersebut akan turut diperiksa untuk keperluan proses penyidikan.

"Kami akan periksa korban dan para saksi yang ada di TKP (tempat kejadian perkara) dan pihak-pihak terkait," ujar Eka.

BACA JUGA: Ucapan Ade Armando Soal Dinasti Politik Bikin Blunder, Apa Sanksi dari PSI?

Sebelumnya kegiatan mimbar demokrasi dengan tema "Menolak Dinasti Politik", yang digelar oleh BEM Nusantara (Bemnus) di Unsultra berakhir ricuh dengan Ketua korban BEM FH Leciz yang menolak kegiatan tersebut dikeroyok oleh massa aksi itu.

Berdasarkan dalam video yang tersebar tampak Ketua BEM FH Unsultra Leciz tengah berdiri dan berteriak untuk meminta kepada para panitia menghentikan kegiatan itu. Namun, ia langsung ditarik oleh salah seorang pria agar menjauh dari kegiatan mimbar bebas itu.

Tak berselang lama, sejumlah orang yang terpancing terlihat langsung mendatangi dan melakukan pengeroyokan terhadap Leciz. Bahkan, aksi pengeroyokan itu berlanjut di luar lokasi kegiatan mimbar bebas, dan beruntung aksi tersebut langsung dilerai oleh massa lainnya.

Sementara itu, Sekretaris BEM Unsultra Ramadan menyampaikan bahwa pengeroyokan tersebut bermula saat sejumlah mahasiswa menggelar mimbar terkait penolakan dinasti politik di Kampus Unsultra. Namun Leciz menilai kegiatan tersebut telah ditunggangi oleh kepentingan politik, sehingga ia menolak adanya kegiatan itu.

"Itu kegiatan berkedok politik, jadi dia menolak karena di kampus tidak boleh ada kegiatan politik," ujar Ramadan. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Mahasiswa Sumut Gelar Mimbar Demokrasi, Ini Kata Mereka soal Dinasti Jokowi


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler