jpnn.com - PALEMBANG - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi UIN Raden Fatah Palembang Peduli Rakyat menyampaikan lima tuntutan dalam aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang digelar di Simpang 5 DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Senin (5/9).
Hendra (23), mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang mengungkap lima tuntutan aliansi pada demonstrasi itu.
BACA JUGA: Tolak RUU Sisdiknas, Guru Honorer & Swasta Siap Gabung Demo Buruh 6 September
1. Kami mahasiswa Indonesia, menolak kenaikan harga BBM, karena akan berefek domino terhadap harga bahan pokok kerakyatan.
2. Kami ,ahasiswa Indonesia, mengecam inkosintensi sikap pemerintah dalam menyikapi persoalan terhadap subsidi BBM.
BACA JUGA: Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM, Demo di Depan Gedung DPRD NTB Sempat Tegang
3. Meminta pemerintah untuk mengevaluasi kinerja Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dalam penyaluran BBM subsidi.
4. Menindak tegas terhadap penyelewangan penyaluran karena pembengkakan harga BBM terjadi akibat subsidi yang tidak tepat sasaran.
BACA JUGA: Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan BBM, 900 Personel Gabungan Bersiaga di Gedung DPRD Sumsel
5. Menuntut transparansi distribusi kuota BBM subsidi kepada masyarakat, agar tidak mengalami missubsidi BBM.
“Kami berharap lima tuntutan ini dapat dikabulkan pemerintah,” kata Hendra.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel Syaiful Fadli yang menerima langsung mahasiswa berjanji akan meneruskan aspirasi dan tuntutan itu kepada DPR RI di Jakarta. "Aksi demontrasi ini wajib diterima dan kami akan meneruskan ke DPR RI," kata Syaiful.
Sementara pantauan di lapangan, arus lalu lintas (lalin) menuju Jalan POM IX pun lancar walaupun ada aksi demonstrasi dari mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi UIN Raden Fatah Palembang Peduli Rakyat. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cuci Hati