JAKARTA - Peneliti senior Indonesian Institute, Hanta Yudha mengatakan Indonesia sudah berada di posisi darurat demokrasi partai politik (Parpol). Faktanya, semua keputusan yang dikeluarkan oleh DPR tidak lagi murni produk institusi negara yang namanya DPR.
"Apa pun keputusan lembaga wakil rakyat ini, yang menentukan hanya sembilan ketua umum partai politik yang kadernya kini duduk di DPR. Lembaga DPR ini lebih tepat diberi nama Taman Senayan," kata Hanta Yudha, di gedung MPR, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (1/4).
Aspirasi rakyat Indonesia melalui momentum reformasi yang mendambakan hidup secara berdemokrasi menurut Hanta, semakin menjauh seiring dengan hilang kepercayaan rakyat terhadap Parpol.
"Karena itu, di tengah kejenuhan masyarakat terhadap Parpol yang kacau ini, saya sekali lagi mengingatkan agar elit segera membangun kesadarannya agar Parpol bisa benar-benar menjadi rohnya demokrasi. Caranya, internal Parpol harus lebih dahulu membudayakan demokrasi," pinta Hanta Yudha.
Selain itu, elit Parpol sudah saatnya menentukan jenis kelamin dari demokrasi yang akan kita bangun. "Jangan seperti sekarang, bukan demokrasi ala Amerika Serikat atau ala Inggris. Tapi harus dirumuskan demokrasi ala Indonesia," tegasnya.
Terakhir dia juga mengingat siapa pun yang bakal jadi calon presiden, visi dan misinya jangan lagi macam-macam. "Visinya cukup satu saja, yakni menegakkan konstitusi," ujar Hanta Yudha. (fas/jpnn)
"Apa pun keputusan lembaga wakil rakyat ini, yang menentukan hanya sembilan ketua umum partai politik yang kadernya kini duduk di DPR. Lembaga DPR ini lebih tepat diberi nama Taman Senayan," kata Hanta Yudha, di gedung MPR, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (1/4).
Aspirasi rakyat Indonesia melalui momentum reformasi yang mendambakan hidup secara berdemokrasi menurut Hanta, semakin menjauh seiring dengan hilang kepercayaan rakyat terhadap Parpol.
"Karena itu, di tengah kejenuhan masyarakat terhadap Parpol yang kacau ini, saya sekali lagi mengingatkan agar elit segera membangun kesadarannya agar Parpol bisa benar-benar menjadi rohnya demokrasi. Caranya, internal Parpol harus lebih dahulu membudayakan demokrasi," pinta Hanta Yudha.
Selain itu, elit Parpol sudah saatnya menentukan jenis kelamin dari demokrasi yang akan kita bangun. "Jangan seperti sekarang, bukan demokrasi ala Amerika Serikat atau ala Inggris. Tapi harus dirumuskan demokrasi ala Indonesia," tegasnya.
Terakhir dia juga mengingat siapa pun yang bakal jadi calon presiden, visi dan misinya jangan lagi macam-macam. "Visinya cukup satu saja, yakni menegakkan konstitusi," ujar Hanta Yudha. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Pokok PNS Mentok Rp4,5 Juta
Redaktur : Tim Redaksi