JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRM Jafar Hafsyah, mengungkapkan bahwa sinyal bakal dirombaknya Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II semakin kuat
BACA JUGA: Anak Buah Megawati Desak Mafia TKI Dihabisi
Menurut Jafar, momentum satu tahun KIB II yang diikuti dengan evaluasi terhadap kinerja para menteri memang membuka peluang reshuffle."Ada sinyal kuat
BACA JUGA: Mobil Dinas Ketua DPR Dilempari Telur
Jadi ada dasarnya untuk melakukan itu (reshuffle)," ujar Jafar di gedung DPR RI, Selasa (23/11) sore.Jafar menambahkan, saat ini umur KIB II sudah lewat setahun
BACA JUGA: Molornya RUU Penyelenggara Pemilu Dinilai Disengaja
Jika dari hasil evaluasi itu ada menteri yang kinerjanya tidak memuaskan, maka bisa saja dilakukan reshuffle."Menteri itu kan pembantu presiden, jadi tentunya yang menentukan juga PresidenKita dengar kabar akan diadakan (reshuffle)Kan ada evaluasi satu tahun untuk melihat sejauh mana perkembangan kerja kabinet, bagaimana kementerian itu bekerja dan seperti apa evaluasi performance kerjanyaBisa saja Presiden melakukan penesuaian atau penyusunan untuk timnya," tandasnya.
Sebagai pendukung utama pemerintahan SBY, Jafar tidak menampik jika momentum setahun KIB II ini dianggap sebagai waktu yang tepat untuk melakukan reshuffle"Itu selalu dikaitkan dengan timingSekarang ini satu tahun, bahwa untuk evaluasi, untuk kekompakan, ya perlu penyesuaianSalah satunya ya reshuffle," sambungnya.
Namun saat ditanya menteri apa saja yang layak dicopot ataupun pindah posisi, Jafar tak mau merincinyaTermasuk ketika disodori nama-nama menteri yang akhir-akhir ini kinerjanya disorot seperti Patrialis Akbar (Menteri Hukum dan HAM), Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informatika) dan Muhaimin Iskandar (Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi), Jafar tak mau menanggapinya.
"Kalian malah absen nama-nama menteriYang pasti semuanya dievaluasi, dinilai oleh presiden dan juga dengan mendengar masukan dari masyarakat," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Diminta Audit Investigatif
Redaktur : Tim Redaksi