Demokrat Balik Arah di Pilkada Tasikmalaya

Kamis, 08 Maret 2012 – 11:26 WIB

TASIK--Menjelang pendaftaran pasangan calon wali dan wakil wali kota ke KPU Kota Tasikmalaya, peta politik kian mengerucut. Sebagai salah satu partai besar, Partai Demokrat membuat gebrakan. Partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini berbalik arah. Setelah mengaku telah 99 persen akan masuk ke Koalisi Masyarakat Madani (KMM), kini malah siap mengusung Drs H Syarif Hidayat MSi, dari Koalisi Peduli Umat.

Ketua Desk Pilkada DPC Partai Demokrat Kota Tasikmalaya Rahmat Slamet mengatakan hampir bisa dipastikan partainya mengusung Syarif di Pilwalkot 2012, meskipun sebelumnya telah mencapai kesepahaman dengan KMM untuk mengusung Drs H Budi Budiman.

"Kemarin (6/3) malam kita maraton membahas sikap yang akan diambil. Dengan berbagai pertimbangan hampir bisa dipastikan kita membalikan arah ke Syarif," ujarnya saat dihubungi Radar, (7/3).

Salah satu alasan Demokrat mengalihkan dukungan, kata dia, karena hasil pembahasan DPC dan DPD Partai Demokrat di DPC Partai Demokrat JL RE Martadinata Selasa (6/3), Syarif memiliki hasil survei lebih tinggi dari calon lainnya. Survei itu dilakukan DPD Partai Demokrat Jabar.

"Memang perbandingannya tipis dengan H Budi, dan DPD menginstruksikan merapat ke Syarif," tuturnya.

Adanya instruksi DPD itu, kata dia, membuat kesepahaman dengan KMM pun batal. Terlebih, keputusan berkoalisi ditetapkan di tingkat DPD dan DPP Demokrat. "Waktu itu masih ada satu persen lagi (saat mengatakan kesepahaman dengan KMM sudah 99 persen, red) dan ini sikap yang  kita ambil,  walau segala kemungkinan masih saja bisa terjadi," tuturnya.

Sekretaris Desk Pilkada Partai Demokrat Ir H Ahmad Dadan mengatakan bahwa berubahnya arah politik Demokrat, karena adanya berbagai pertimbangan dan kajian di tingkat DPD dan DPP. Salah satunya, tentang masih adanya peluang kader Demokrat untuk dijadikan bakal calon wakil wali kota dan berpasangan dengan Syarif, jika bergabung dengan Syarif. Apalagi, Syarif belum memiliki pasangan.

"Jadi peluang kader kita (Demokrat) dibawa masih terbuka lebar, dan tinggal bersaing saja (dengan calon wakil wali kota lainnya, red). Berbeda dengan di KMM yang sudah tertutup, dengan adanya Budi-Dede," ujarnya.

Ia pun menjelaskan, alasan lainnya berbalik arah, karena jika Demokrat masuk ke KMM, membuat harga diri partainya seakan tidak ada, sebab membiarkan dan memilih mendukung paket pasangan dari PPP. "Kita lihat jika terjadi PPP sentris kurang bagus untuk sebuah pemerintahan yang akan membuat rapuh dan mudah digoyang," tuturnya.(kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mampu Atasi Banjir, Golkar Resmi Usung Alex Noerdin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler