Demokrat Didera Kasus Korupsi, Golkar Diuntungkan

Minggu, 14 Oktober 2012 – 16:53 WIB
JAKARTA - Isu kasus korupsi yang mendera beberapa kader Partai Demokrat harus dibayar mahal. Dari hasil survei nasional  yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dari 5-16 September 2012 menemukan bahwa perolehan suara partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu akan merosot tajam pada Pemilu 2014 karena adanya kasus Wisma Atlet dan Proyek Hambalang.

"Yang paling merosot tajam dari hasil Pemilu 2009 adalah Demokrat. Perolehan suaranya pada Pemilu 2014 hanya 8 persen. Partai ini merosot 13 persen, hampir dua pertiganya dari hasil Pemilu 2009 dengan perolehan 21 persen suara," kata  Chief Eksekutif Officer SMRC, Grace Natalie saat memaparkan temuannya di Jakarta, Minggu (14/10).

Mantan presenter televisi ini menjelaskan survei yang dilakukan kali ini adalah mengukur kecenderungan perilaku pemilih yang berpindah ke partai menjelang Pemilu 2014 dengan melibatkan 1.219 responden di 33 provinsi. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Tingkat kesalahan kurang lebih 3 persen  sedangkan tingkat kepercayaannya 95 persen.

Partai yang diuntungkan dari perpindahan pemilih Demokrat ini adalah Golkar. Dari survei ini dengan simulasi pertanyaan terbuka (top of mind), pilihan partai paling tinggi adalah Gokar sebesar 14 persen dan diikuti PDI Perjuangan 9 persen sedangkan Demokrat 8 persen. Kemudian ada Nasdem 4 persen. Gerindra, PKS, PKB dan PPP masing-masing 3 persen sedankan PAN 2 persen, Hanura 0,5 persen. Sisanya adalah partai-partai yang tidak memiliki kursi di DPR.

"Kecenderungan pemilih ke Golkar karena memang sudah bekerja dua tahun sebelumnya. Bukan berarti kader Partai Golkar tidak ada yang tersangkut korupsi. Tapi pemberitaanya memang tidak seheboh dengan kasus korupsi yang melibatkan kader Demokrat," katanya.

Yang mengejutkan adalah dari hasil survei ini adalah Partai Nasional Demkokrat (NasDem). Kata Grace, NasDem sebagai partai baru secara spontan mendapatkan pilihan 4 persen suara, di atas rata-rata partai menengah lainnya seperti Gerindra, PKS, PKB dan PPP.

"Sebagai partai baru dengan pemilih kuat, dan dengan waktu yang masih cukup panjang, NasDem potensial paling kuat setidaknya di partai-partai papan tengah," katanya.

Namun dari survei ini ditemukan ada sekitar 50 persen pemilih yang mengambang dan belum menentukan pilihannya secara spontan. "Yang mengambang ini kemungkinan pemilih pemula. Jumlah mereka memang banyak dan bisa merombak peta kekuatan partai pada Pemilu 2014 nanti," pungkas Grace. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Jamin Psikotes Bukan untuk Pangkas Kader

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler