Demokrat Dukung Prabowo, Silakan Bereuni dengan Koalisi Gemuk Kalah Pilpres 2014

Senin, 18 September 2023 – 15:55 WIB
Joko Widodo dan politikus muda PDI Perjuangan Charles Honoris dalam kampanye Salam Dua Jari di Pilpres 2014. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com - Keputusan Partai Demokrat (PD) mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 bukanlah langkah yang mengejutkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pengusung Ganjar Pranowo.

Bagi politikus muda PDIP Charles Honoris, hal itu justru seperti reuni Pilpres 2014 ketika Prabowo berhadapan dengan Joko Widodo (Jokowi).

BACA JUGA: Survei Membuktikan Ganjar-RK Tetap Berjaya Meski Prabowo Gandeng Erick Maupun Gibran

Pada Pilpres 2014 hanya ada dua kontestan, yakni Jokowi dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Prabowo yang diusung Koalisi Merah Putih (KMP).

Kala itu Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla didukung PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan Partai NasDem.

BACA JUGA: Elektabilitas Ganjar Moncer di Jatim Setelah Deklarasi AMIN, Prabowo Turun

Adapun Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa didukung koalisi besar yang beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan PD.

"Saat Pilpres 2014, Prabowo didukung koalisi gemuk, sedangkan Jokowi didukung koalisi kurus," ujar Charles di Jakarta, Senin (18/9).

BACA JUGA: Charles PDIP Sebut Hoaks dari Prabowo soal RSCM Parah Banget

Namun, hasil Pilpres 2014 menunjukkan besarnya koalisi pengusung Prabowo tidak berbanding lurus dengan jumlah pemilih yang memberikan suara untuk mantan Danjen Kopassus itu.

Prabowo yang didukung koalisi parpol pemilik 51,9 persen kursi DPR hasil Pemilu Legislatif 2014, hanya meraih 46,85 persen suara Pilpres 2014.

Adapun Jokowi yang didukung koalisi parpol pemilik 36,46 kursi DPR memenangi pilpres dengan meraih 53,15 persen suara pemilih.

"Pada akhirnya sejarah mencatat yang kurus yang didukung rakyat dan menang," imbuh Charles.

Legislator PDIP di DPR itu pun teringat dengan pesan ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri, tentang upaya memperjuangkan rakyat.

Selama menyatu dan dekat dengan rakyat, kata Charles mengutip Megawati, kader-kader PDIP tidak perlu khawatir.

"Kami yakin rakyat dengan hati nuraninya akan memilih Ganjar yang kualitas kepemimpinannya sudah teruji dari bawah sebagai kepala daerah, sebagaimana rakyat juga pada Pilpres 2014 memilih Jokowi dengan alasan serupa," tutur Charles.

Salah satu peraih penghargaan Ten Outstanding Young Persons (TOYP) 2018 dari Junior Chamber International (JCI) - organisasi nirlaba dan non-pemerintah yang terafilisasi dengan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB)- itu juga mengutip pernyataan Bung Karno.

"Kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat, dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.

Oleh karena itu Charles menegaskan PDIP tidak akan gentar menghadapi koalisi gemuk. Menurut dia, dikeroyok bukan hal baru bagi PDIP.

"Banyak yang menilai sejarah PDI Perjuangan adalah sejarah dikeroyok oleh kekuatan politik besar," ujarnya.(jpnn.com)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Instruksi Sufmi Dasco kepada Kader Gerindra Seusai Demokrat Dukung Prabowo


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler