BANDUNG - Kasus Nazaruddin dinilai telah mengguncang internal Partai DemokratKondisi partai penguasa yang seperti ini, dinilai pengamat berpengaruh besar pada soliditas partai pendukung pemerintah
BACA JUGA: SBY Tahu Dalang di Balik Nazaruddin
Potensi perpecahan makin besar.Pengamat Politik dari Universitas Khatolik Parahyangan (Unpar) Asep Warlan mengatakan, perpecahan bisa terjadi dalam waktu dekat ini
BACA JUGA: Pius: DPR Harus jadi Lembaga Independen
Saya yakin kader-kader politik pada partai tertentu akan mudah loncat dan pindah ke partai yang lebih aman dan nyaman," ujar Asep seperti diberitakan Bandung Ekspres (Grup JPNN).Potensi terbesar loncat dari koalisi, katanya, adalah Golkar, PAN, dan PKS
BACA JUGA: Berharap Pengungkapan Sampai ke Mafia Suara Pilpres
Sebab, ketiga partai tersebut mempunyai keberanian untuk pergi dan keluar dari koalisi yang sudah dibangun," terangnya.Sementara, PPP dan PKB, katanya, akan tetap bertahan dan tetap menjadi koalisi"Kedua partai tersebut tidak berani berontak terhadap partai besar di pemerintahan," ujar Asep.
Asep meyakini, saat ini Partai Golkar, PKS, dan PAN sudah merancang strategi kepindahan menjadi partai oposisi pemerintahKetiga partai ini sadar, dalam kondisi partai penguasa terguncang, maka partai oposisi lah yang akan mendapat simpati rakyat.
"Memang di Indonesia, partai besar bisa hancur seketika dengan orang di dalamnya sendiriMaka hal ini menjadi kebahagian partai lainnya terutama partai oposisi (PDIP) yang bisa mengambil suara dalam pilpres 2014 nanti sebagai cara cepat untuk menambah imej yang baik," ucapnya.
Asep memperkirakan, pada pemilu 2014 perolehan suara Demokrat menurunPasalnya, sudah terlihat Demokrat menjadi partai yang kesulitan untuk mengembalikan image yang telah dibagun seperti dulu"Terbukti, hingga saat ini banyak para kader partai pun terutama di Jawa Barat yang mencoba pindah ke arah partai yang aman," ujarnya(hen/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR-KPK Buka-bukaan Data Kasus Century
Redaktur : Tim Redaksi