jpnn.com - jpnn.com - Politikus Partai Demokrat Benny Kabur Harman memandang aneh aksi demonstrasi yang digelar di depan kediaman Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin. Sebab, ketua umumnya itu tidak lagi dalam posisi memegang kekuasaan.
"Ini bukan aksi demo biasa. Tidak masuk akal mahasiswa-mahasiwa yang dikenal berbangsa melakukan demonstrasi ke seseorang yang tidak lagi berkuasa," ujar Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2).
BACA JUGA: Masinton: Demo Mahasiswa Hal Biasa, SBY Tak Perlu Takut
Karenanya, dia berpendapat ada pihak yang sengaja mengerahkan aksi tersebut. Dalam hal ini, Benny menuding bahwa pihak penguasa lah yang menjadi penggerak karena sentimen terhadap kritik SBY.
"Saya menduga aksi demo itu dilakukan pihak kekuasaan yang selama ini tidak senang atas langkah-langkah presiden ke-6 Pak SBY dalam kapasitasnya sebagai ketua umum Partai Demokrat," tegasnya.
BACA JUGA: Kalau SBY Bisa Didemo Rumahnya, Apalagi Rakyat Kecil
Dia menegaskan, sejak awal posisi Partai Demokrat adalah penyeimbang. Mereka tentu tidak tinggal diam melakukan koreksi atas kebijakan pemerintah yang dianggap kurang tepat. Apalagi posisinya di parlemen, partai pendukung pemerintah semakin banyak.
"Kami punya kewajiban mengingatkan bahwa apa yang mereka lihat bahwa yang putih itu ada hitamnya. Tidak semua yang bapak-bapak lihat itu tidak putih, ada juga yang hitam. Kami hanya ingatkan itu, apakah itu salah?,” tegas Benny.
BACA JUGA: Maaf Pak SBY, Mabes Polri Anggap Demo Itu Biasa Saja
Kata legislator asal NTT itu, SBY sebagai ketua umum Partai Demokrat ingin hadir menunjukkan kepedulian dan memberikan solusi. Karenanya, dia meminta pemerintah tidak usah khawatir dengan kritik yang dilontarkan.
"Pemerintah tidak usah merasa alergi yang dilakukan Pak SBY dalam konteks ketua umum. Kalau Pak SBY tampil di muka umum ya biasa saja tidak usah sewot," pungkas Benny.(dna/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah SBY Didemo, Pak JK Bilang...
Redaktur : Tim Redaksi