Demokrat Penentu Lahirnya Poros Tengah

Senin, 04 November 2013 – 05:29 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Proses politik pengajuan pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2014 bakal dinamis. Kekuatan poros tengah, mengacu hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny J.A. terakhir, tetap dimungkinkan bakal memainkan peran cukup penting.

"Potensi lahirnya poros tengah jilid II itu terutama terjadi kalau Demokrat gagal mendapat tiket capres," ujar peneliti Lingkaran Survei Indonesia Ardian Sopa saat konferensi pers analisis hasil survei lembaganya di kantor LSI, Jakarta, Minggu (3/11).    

BACA JUGA: Kantongi Bukti Kapolres Bekasi Terlibat Penyerangan Buruh

Di antara tiga pasangan capres-cawapres yang diperkirakan muncul, sesuai dengan hasil survei LSI pada 12 September-5 Oktober 2013, baru Partai Golkar dan PDIP yang relatif berada di posisi aman sebagai pihak yang berhak mengajukan kandidat. Elektabilitas Golkar dan PDIP sebesar 20,4 persen dan 18,7 persen.

Sementara itu, meski berada di peringkat ketiga, elektabilitas Demokrat hingga survei Oktober 2013 masih berada di bawah 10 persen. Yaitu, hanya 9,8 persen. "Jika Demokrat gagal meraih dukungan di atas 15 persen, akan ada kesulitan ketika hendak membangun komunikasi politik dengan partai lainnya," imbuh Ardian.

BACA JUGA: Tegaskan Tak Ada Toleransi untuk Kecurangan

Hal tersebut tentu berkaitan dengan aturan presidential threshold di UU Pilpres yang masih sama dengan 2009. Yaitu, syarat minimal pencapresan partai atau koalisi partai yang harus memenuhi 25 persen suara sah nasional dan atau 20 persen kursi di parlemen.

"Praktis Demokrat nanti yang jadi penentu. Poros ini tetap hanya akan menjadi poros wacana ketika Demokrat ternyata pada akhirnya berhasil memperoleh mitra koalisi hingga memenuhi syarat yang ada," tandasnya.

BACA JUGA: Seleksi CPNS Bakal Kurangi Pengangguran Intelektual

Lalu, jika Demokrat gagal memperoleh tiket, partai mana saja yang berpeluang? LSI memprediksi, hanya parpol papan tengah yang memiliki sumber daya ekstra yang bakal bisa bertarung merebut satu tiket tersisa. Sumber daya itu meliputi keunggulan dan kekuatan dana, ketokohan pimpinan partai, dan terakhir akses ke media. 

Ardian mengatakan, setidaknya lima parpol memiliki tiga sumber daya itu secara terpadu dan komplet. Yaitu, Demokrat, Gerindra, PAN, Hanura, dan Nasdem. "Kelima partai inilah yang akan berebut memimpin poros tengah," katanya.

Meski demikian, lembaganya memprediksi lima partai tersebut tidak akan serta-merta bisa bersatu membentuk poros tersendiri. Pasalnya, ada persaingan yang kuat di antara tokoh-tokoh partai papan tengah tersebut. "Justru akan terjadi tarik-menarik antara lima partai itu dalam merebut koalisi dan memastikan satu tiket capres tersisa," imbuhnya.

Disinggung soal peluang, Ardian menegaskan bahwa poros tengah tetap punya kans besar. Sebab, masih ada kelompok pemilih yang belum memutuskan. Sesuai dengan hasil survei lembaganya, masih ada 19,4 persen swing voters.

"Kuncinya ketiga sumber daya tadi. Jika mereka berhasil memaksimalkan sumber daya finansial, ketokohan, dan akses media, kemenangan sangat mungkin diraih," tandasnya. (dyn/c10/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Capres Demokrat Masih Belum Aman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler