jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (SesmenPAN-RB), Tasdik Kinanto menyatakan bahwa pemerintah tidak akan mentolelir praktik ilegal dalam proses seleksi CPNS. Menurutnya, pemerintah telah bertekad untuk mewujudkan seleksi CPNS yang bersih, obyektif, transparan, adil, bebas dari KKN, dan tanpa pungutan.
“Kami tidak akan mentoleransi pihak-pihak yang berusaha melakukan kecurangan dalam seleksi PNS, mulai dari hulu sampai hilir,” ujar Tasdik di Jakarta, Minggu (3/11). Pernyataan anak buah Azwar Abubakat di KemenPAN-RB itu sebagai reaksi atas penilaian sebagian masyarakat yang menyebut seleksi CPNS 2013 masih rawan kecurangan,
BACA JUGA: Seleksi CPNS Bakal Kurangi Pengangguran Intelektual
Menurut Tasdik, pemerintah mengapresiasi kepedulian sejumlah pihak yang berpartisipasi dalam pencegahan tindak kecurangan, baik melalui pantauan maupun cara-cara lain. Pemerintah juga tidak menampik kemungkinan masih adanya pihak-pihak yang berupaya menghalang-halangi upaya menciptakan seleksi CPNS yang bersih.
Tetapi faktanya, lanjut Tasdik, KemenPAN-RB, BPKP, BKN, Kepolisian RI, Lemsaneg, BPPT terus menerus membangun sistem seleksi CPNS yang akuntabel, bersih dan transparan sehingga terpilih calon-calon PNS berkualitas dan sesuai kebutuhan organisasi. Bahkan, lanjutnya, panitia seleksi nasional (Panselnas) CPNS sejak 2012 menggandeng Ombudsman Republik Indonesia (ORI) dan LSM di bawah koordinasi Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk turut mengawal pelaksanaan seleksi CPNS.
BACA JUGA: Tiket Capres Demokrat Masih Belum Aman
Tasdik menegaskan, Panselnas telah berkomitmen dan bekerja keras mulai sejak penyusunan soal, pencetakan, distribusi, juga proses pelaksanaan ujian, pengiriman hasil tes, hingga pengolahan lembar jawaban. “Sistem yang kita bangun, mulai dari hulu sampai proses pengolahan, tidak memungkinkan terjadinya kecurangan itu,” ujarnya.
Salah saut peserta tes seleksi CPNS, Hendrio, sangat berharap proses seleksi menjadi abdi negara itu terbebas dari kecurangan. Menurutnya, selalu saja ada celah untuk melakukan kecurangan.
BACA JUGA: LSI Nilai Jokowi-Hatta Sebagai Pasangan Ideal
"Kalau praktek kecurangannya sendiri saya belum pernah liat, tapi bagaimanapun juga pasti tetap saja ada celah (berbuat curang-red). Saya berharap semoga tidak ada kecurangan karena kita semua di sini berlomba dengan bobot soal yang sama," ujar Hendri di Senayan, Jakarta, Minggu (3/11).
Karenanya dia meminta agar pemerintah serius memberikan pengawasan. "Soal adanya kecurangan, sebaiknya pengawasan di pemerintah lebih ditingkatkan lagi," terang pria asal Depok ini.(esy/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 62 Juta Data Pemilih Masih Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi