JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD), Nurhayati Ali Assegaf mengaku tidak mempermasalahkan jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ingin keluar dari koalisi.
"Kalau sudah enggak cocok suami istri aja bercerai. Artinya, kalau sudah merasa tidak nyaman, ya enggak apa-apa kalau keluar," ujar Nurhayati di DPR, Jakarta, Kamis (23/5).
Namun menurutnya lebih elok kalau ada masalah terkait koalisi, hal itu dibicarakan terlebih dahulu di Sekretariat Gabungan (Setgab). "Kalau ada yang tidak nyaman berada di koalisi seharusnya itu diberitahu ke Setgab," terangnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum PD itu meyakini pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan terganggu kalau PKS keluar dari koalisi. "Pak SBY kan biasalah tetap cool, calm dan confidence," ucapnya.
Menurut Nurhayati, jika partai yang dipimpin Anis Matta itu pada akhirnya memutuskan keluar dari koalisi, mereka juga harus menarik para menterinya.
"Kalau memang mau mundur tarik saja menterinya. Pak SBY juga mempunyai banyak orang yang lebih baik," pungkasnya. (gil/jpnn)
"Kalau sudah enggak cocok suami istri aja bercerai. Artinya, kalau sudah merasa tidak nyaman, ya enggak apa-apa kalau keluar," ujar Nurhayati di DPR, Jakarta, Kamis (23/5).
Namun menurutnya lebih elok kalau ada masalah terkait koalisi, hal itu dibicarakan terlebih dahulu di Sekretariat Gabungan (Setgab). "Kalau ada yang tidak nyaman berada di koalisi seharusnya itu diberitahu ke Setgab," terangnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum PD itu meyakini pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan terganggu kalau PKS keluar dari koalisi. "Pak SBY kan biasalah tetap cool, calm dan confidence," ucapnya.
Menurut Nurhayati, jika partai yang dipimpin Anis Matta itu pada akhirnya memutuskan keluar dari koalisi, mereka juga harus menarik para menterinya.
"Kalau memang mau mundur tarik saja menterinya. Pak SBY juga mempunyai banyak orang yang lebih baik," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dada Rosada Bantah Perintahkan Patungan Suap Hakim
Redaktur : Tim Redaksi