JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, selama menjabat ketua fraksi, dia tidak pernah merasakan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR. Menurutnya, PKS tidak berpengaruh bagi koalisi.
"Koalisi PKS dengan Demokrat di DPR, setiap apapun pemerintah dia sering berseberangan. Ada atau tidaknya PKS enggak ngaruh," kata Nurhayati di DPR, Jakarta, Jumat (21/6).
Nurhayati menerangkan, PKS tidak mau menarik menterinya dari koalisi meski mempunyai sikap berseberangan dengan koalisi pendukung pemerintah.
Ia menduga PKS menikmati tiga menterinya yang berada di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. "Makanya mereka enggak mau menarik," ucap Nurhayati.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan, PKS tak memperlihatkan asas kebersamaan karena menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sikap PKS itu dianggap sebagai pelanggaran kesepakatan koalisi. Sikap itu kata Julian, menunjukan mereka tidak lagi di dalam koalisi karena asas kebersamaan tak lagi ditaati.
Nurhayati menerangkan, dengan juru bicara presiden memberikan pendapat seperti itu sebaiknya PKS sadar diri untuk segera keluar dari koalisi. "Ini juru bicara sudah memberi pernyataan, mereka tidak bergeming, artinya apa lagi yang harus ditunggu," ucap Ketua Fraksi Partai Demokrat itu. (gil/jpnn)
"Koalisi PKS dengan Demokrat di DPR, setiap apapun pemerintah dia sering berseberangan. Ada atau tidaknya PKS enggak ngaruh," kata Nurhayati di DPR, Jakarta, Jumat (21/6).
Nurhayati menerangkan, PKS tidak mau menarik menterinya dari koalisi meski mempunyai sikap berseberangan dengan koalisi pendukung pemerintah.
Ia menduga PKS menikmati tiga menterinya yang berada di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. "Makanya mereka enggak mau menarik," ucap Nurhayati.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan, PKS tak memperlihatkan asas kebersamaan karena menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sikap PKS itu dianggap sebagai pelanggaran kesepakatan koalisi. Sikap itu kata Julian, menunjukan mereka tidak lagi di dalam koalisi karena asas kebersamaan tak lagi ditaati.
Nurhayati menerangkan, dengan juru bicara presiden memberikan pendapat seperti itu sebaiknya PKS sadar diri untuk segera keluar dari koalisi. "Ini juru bicara sudah memberi pernyataan, mereka tidak bergeming, artinya apa lagi yang harus ditunggu," ucap Ketua Fraksi Partai Demokrat itu. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuding Ical Bawa Masalah Bisnis jadi Urusan Negara
Redaktur : Tim Redaksi