Demokrat Sultra Solid Dukung Anas

Sabtu, 16 Februari 2013 – 00:56 WIB
KENDARI  - Kewenangan Anas Urbaningrum di Partai Demokrat (PD) sedikit banyaknya sudah "diamputasi" oleh Majelis Tinggi PD yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Spekulasi berkembang bahwa ini adalah strategi awal untuk mencopot Anas sebagai Ketua Umum PD. Tapi, apapaun argumentasi public, jajaran Partai Demokrat Sultra tetap menganggap Anas sebagai ketua umum yang sah, dan tidak akan mudah untuk dijatuhkan.
   
"Saya tegaskan, Ketum PD itu masih Bung Anas. Tidak ada pengambil alihan jabatan, hanya untuk sementara waktu, Bung Anas diminta oleh Majelis Tinggi kosentrasi ke perkara hukum di KPK yang mengaitkan namanya," kata Ketua Korwil PD Wilayah Sulawesi, Umar Arsal usai acara penandatanganan pakta integritas kader-kader PD Sultra seperti yang dilansir KENDARI POS (JPNN Group), Sabtu (16/2).
   
Umar menambahkan, sampai saat ini SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi belum pernah merubah apa yang dia sampaikan beberapa hari jika Anas tetaplah Ketua Umum PD. Menurutnya, aturan dalam Partai Demokrat sudah jelas, jika saat ini SBY hanya memberikan ruang kepada Anas untuk lebih fokus menghadapi kasus hukumnya, bukan diberhentikan.
   
"Pak Anas masih tetap ketua partai, itu juga sudah diumumkan Pak SBY, kalau memang terbukti bersalah ya sesuai dengan aturan dalam partai pasti langsung dipecat, tapi sejauh ini belum ada kabar yang mengatakan Anas bukan ketua, kecuali mungkin kalau sudah terbukti bersalah," ujarnya. Ia pun berharap agar kader-kader Demokrat tidak perlu berpolemik soal kepemimpinan partai, lebih baik fokus menghadapi Pemilu 2014 nanti.
   
Penegasan serupa juga disampaikan Ketua DPD PD Sultra, Muh Endang SA. Dalam prespektifnya, PD saat ini dikendalikan oleh Majelis Tinggi yang dipimpin SBY dengan Wakilnya adalah Anas Urbaningrum. Hal itu tentu tidaklah keliru dan masih dalam tata cara yang diatur organisasi. "Ketua Umum masih bung Anas kok," kata Endang, di tempat yang sama juga.
   
"Mengganti Ketua Umum ada prosedurnya yaitu melalui kongres luar biasa (KLB), jadi tidak benar ada penonaktifkan Ketua Umum yang benarnya SBY memastikan kemajuan partai dengan mengambil alih eksekutif," kata Endang yang didampingi para Ketua DPC Demokrat se-Sultra.
   
Pengambil alihan oleh majelis tinggi jelas mantan Ketia KNPI Sultra ini sama halnya ijtihad, meskipun tidak ada dalam AD/ART partai, tetapi pengambilan kendali partai ini bertujuan untuk memastikan kinerja partai tetap maksimal. "Mestinya kader tambah semangat dengan pengambilalihan ini, karena SBY terjun langsung memastikan kinerja partai.  Ini duet maut antara SBY-Anas, dan saya yakin duet ini akan memenangkan kembali Partai Demokrat di Pemilu 2014 nanti," jelasnya.
   
Wakil Ketua DPRD Sultra ini menegaskan kewenangan Anas masih ada karena Anas masih menjadi Wakil Ketua Majelis Tinggi, apalagi Anas masih tetap melantik pengurus partai dan menandatangani daftar Caleg, tetapi tentunya senantiasa berkoordinasi dengan majelis tinggi yang dipimpin SBY. (kp/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rapimnas PD Tak Akan Berujung KLB

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler