JAKARTA - Partai Demokrat (PD) pada Minggu (17/2) lusa akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Jakarta. Rapimnas dengan surat undangan yang tidak diteken Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum itu, disebut-sebut bakal menjadi embrio Kongres Luar Biasa (KLB).
Namun beranikah Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggiring Rapimnas menuju KLB? Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menilai Rapimnas itu hanya untuk rekonsiliasi internal PD sekaligus mempertegas ketokohan SBY di partai pemenang Pemilu 2009 itu.
Namun Boni tak yakin Rapimnas PD kali ini bakal bergulir menjadi KLB. "Karena Anas sendiri selain masih kuat, juga tidak melanggar AD/ART. Artinya KLB tidak cukup syarat material," kata Boni di Jakarta, Jumat (15/2).
Boni menegaskan, dalam kenyataannya SBY tak cukup berani secara terus terang menggeser posisi Anas dari Ketua Umum PD. Karenanya lewat Rapimnas itu pula akan dilakukan kompromi, sembari mengurangi peran Anas di PD.
"Dia (Anas) diajak kompromi. Di skenario baru ini, di-back up agar dia (Anas, red) tidak dominan di PD," uasnya.
Namun menurut Boni, sebenarnya pengaruh SBY di PD saat ini memang semakin lemah. "Sekarang posisi Anas mengikuti saja apa yang diinginkan, sampai dia (SBY, red) lemah sambil menunggu waktu. Ini sebenarnya sama-sama menunggu saja," ulasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3.000 Kader Nasdem Sulut Mengundurkan Diri
Redaktur : Tim Redaksi