Dia mengatakan, sejak awal sudah diminta Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk bekerja di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
"Bagi mereka yang bekerja tentunya tidak khawatir dengan berbagai isu yang menimpa partai kami, karena masyarakat tahu kami bekerja. Jadi saya pikir yang berniat pindah itu justru karena tidak mengakar dan selama ini tidak bekerja, jadi biarkan saja, kami tidak khawatir,” ujar Meilani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/7).
Ditambahkan, saat ini PD membutuhkan orang-orang yang memang mau bekerja tanpa membawa nama besar partai maupun SBY.
”Dulu tahun 2004, SBY sudah meminta kepada kader untuk bekerja tapi faktanya banyak kader yang mendadak jadi anggota legislatif karena diuntungkan nama besar SBY, meski tanpa kerja sedikitpun," katanya.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan, saat ini mereka yang bisa duduk di anggota legislatif tidak bisa lagi mengandalkan hal itu. "Jadi harus bekerja," tegasnya.
Ia menyatakan, orang yang bekerja pasti mengakar tanpa takut dengan penurunan citra partai. Meilani juga tidak terlalu khawatir dengan isu kepindahan itu karena hal itu merupakan hak setiap warga negara.
Terlebih, kata dia, sebelumnya juga ada tawaran materi berupa uang sejumlah Rp5-10 miliar bagi setiap caleg yang bergabung dengan Partai Nasdem. “Yah bisa saja kan motifnya materi karena iming-iming tawaran uang miliaran rupiah. Jadi tidak perlu ada yang dirisaukan,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Kaji Peluang Hentikan Kasus Luna dan Tari
Redaktur : Tim Redaksi