JAKARTA--Partai Demokrat menargetkan elektabilitas menjadi 15 persen setelah menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) untuk penyelamatan partai. Pasalnya sebelum Rapimnas dan konsolidasi ini, elektabilitas partai pemenang dua kali Pemilu itu hanya mendapat elektabilitas 8,3 persen.
Hal itu diungkapkan oleh anggota Majelis Tinggi Demokrat Syarief Hasan di Kantor Presiden, Jakarta, (18/2).
"Insya Allah tahun ini (15 persen). Pokoknya itulah. Begitu muncul di Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) kita melihat sudah 15 persen berarti doa terkabul," kata Syarief.
Ia pun menyebut Majelis Tinggi Partai Demokrat juga akan berhenti mengambilalih penyelamatan partai jika telah mencapai target itu. Sekarang pun kata dia, kendali partai masih tetap ditangani oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Namun, untuk penyelamatan partai tetap berada di bawah pengawasan Majelis Tinggi melalui Pakta Integritas yang telah ditandatangani oleh semua kader. Meski telah ada Rapimnas ini, Syarief mengungkapkan pihaknya belum menentukan reposisi yang sudah disebut-sebut sebelumnya. Semua elit partai masih pada posisinya masing-masing.
"Sekarang kan juga tetap di DPP. Apa ya yang berubah. Engak ada kan. Kita lihat saja nanti, hasilnya gmana. Kita baru mulai bekerja lagi," tutup Syarief.
Sebelumnya diberitakan, internal Demokrat sempat dilanda kekhawatiran karena elektabilitas yang merosot jauh berdasarkan survei SMRC. Penurunan itu diduga akibat sejumlah kader Demokrat yang terjerat kasus dugaan korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk nama Ketum Demokrat Anas Urbaningrum yang ikut terseret dalam tuduhan korupsi. Akibat kemerosotan inilah, Demokrat buru-buru berbenah diri termasuk menggelar Rapimnas. (flo/jpnn)
Hal itu diungkapkan oleh anggota Majelis Tinggi Demokrat Syarief Hasan di Kantor Presiden, Jakarta, (18/2).
"Insya Allah tahun ini (15 persen). Pokoknya itulah. Begitu muncul di Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) kita melihat sudah 15 persen berarti doa terkabul," kata Syarief.
Ia pun menyebut Majelis Tinggi Partai Demokrat juga akan berhenti mengambilalih penyelamatan partai jika telah mencapai target itu. Sekarang pun kata dia, kendali partai masih tetap ditangani oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Namun, untuk penyelamatan partai tetap berada di bawah pengawasan Majelis Tinggi melalui Pakta Integritas yang telah ditandatangani oleh semua kader. Meski telah ada Rapimnas ini, Syarief mengungkapkan pihaknya belum menentukan reposisi yang sudah disebut-sebut sebelumnya. Semua elit partai masih pada posisinya masing-masing.
"Sekarang kan juga tetap di DPP. Apa ya yang berubah. Engak ada kan. Kita lihat saja nanti, hasilnya gmana. Kita baru mulai bekerja lagi," tutup Syarief.
Sebelumnya diberitakan, internal Demokrat sempat dilanda kekhawatiran karena elektabilitas yang merosot jauh berdasarkan survei SMRC. Penurunan itu diduga akibat sejumlah kader Demokrat yang terjerat kasus dugaan korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk nama Ketum Demokrat Anas Urbaningrum yang ikut terseret dalam tuduhan korupsi. Akibat kemerosotan inilah, Demokrat buru-buru berbenah diri termasuk menggelar Rapimnas. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Disarankan Fokus Urusi Bangsa
Redaktur : Tim Redaksi