Demokrat-UMNO Sepakat Bentuk Komite Bersama

Selesaikan Isu Sensitif Antara Indonesia-Malaysia

Rabu, 04 Juli 2012 – 04:04 WIB

JAKARTA - Partai UMNO yang berkuasa di Malaysia mengunjungi Jakarta untuk bertemu dengan beberapa partai politik (Parpol). Upaya itu dilakukan UMNO dalam rangka membangun hubungan baik antara Indonesia-Malaysia di luar jalur diplomasi resmi.

Partai Demokrat (PD) adalah salah satu partai yang didekati UMNO untuk mempererat hubungan Indonesia-Malaysia. Delegasi PD yang dipimpin ketua umumnya, Anas Urbaningrum, mengadakan pertemuan tertutup dengan delegasi UMNO yang dipimpin Wakil Presiden UMNO sekaligus Wakil Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyidin Yasin di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa (3/7) sore.

Ditemui usai pertemuan, Anas mengatakan bahwa inti dari pertemuan tersebut adalah membahas kerjasama antara PD dengan UMNO. "Karena kami yakin kalau dua partai ini bekerjasama, akan punya kontrisbusi dan saling menguntungkan Indonesia dan Malaysia," kata Anas yang dalam kesempatan itu didampingi Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono dan sejumlah fungsionaris PD lainnya.

Hasil dari pertemuan itu, papar Anas, adalah pembentukan komite bersama (joint committee) antara kedua partai guna membahas isu-isu sensitif di antara kedua negara. "Seperti isu TKI, isu perbatasan, klaim budaya," papar Anas.

Mantan anggota KPU itu menambahkan, dalam pertemuan dengan delegasi UMNO itu dipaparkan pula tentang keragaman di PD yang mencerminkan keanekaragaman budaya Indonesia. Misalnya, Anas memperkenalkan Wakil Sekjen PD, Ramadhan Pohan dari Sumatera Utara yang terkenal dengan Tari Tor-Tor. Atau ada nama Ketua DPP PD, Gede Pasek Suardika dari Bali yang juga terkenal dengan Tari Pendet. "Kami senagaja pakai batik juga untuk menunjukkan identitas budaya Indonesia," ucapnya.

Sedangkan fungsionaris PD Radityo Gambiro mengatakan, partainya mendorong UMNO agar segera membentuk pusat pengaduan TKI di tingkat paling bawah, termasuk di pabrik-pabrik. "Karena kalau harus mengadu ke konsulat atau kedutaan tentu jauh dan makan waktu. Kita dorong pusat layanan pengaduan TKI bentukan UMNO," kata Radityo.

Ia meyakini kerjasama PD dengan UMNO akan membuahkan hasil. Menurutnya, persoalan-persoalan antara kedua negara yang tak kunjung selesai lewat jalur diplomasi resmi bisa diselesaikan secara informal melalui jalur partai.

"Ini kan persoalan bagaimana hubungan people to people, party to party dan politician to politician. Tadi Ketua Umum menyampaikan soal Reog, Tor Tor atau batik. Makanya meski mereka berdasi, kami tetap pakai batik. Ini pesan yang mau kami kirim juga ke mereka. Tapi pembicaraan tetap hangat," ucap Radityo.

Namun ada hal lain yang juga ingin dibangun PD dan UMNO dari pertemuan itu. Kedua partai yang berkuasa di negeri masing-masing itu ingin saling berbagi ilmu dan pengalaman.

"Kalau khusus kerjasama dengan Demokrat ya soal pelatihan dan kaderisasi. Mereka (UMNO) punya diklat dan kaderisasi yang sudah established karena UMNO sudah 66 tahun. Kita lakukan pertukaran kader," kata Ketua Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan PD itu.

Radityo juga membeber alasan Demokrat didekati UMNO. Salah satu alasannya karena partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu dianggap UMNO memiliki potensi ke depan dan berani menonjolkan kepemimpinan dari kalangan muda.

"Mereka melihat masa depan Demokrat. Apalagi lihat Ketum dan Sekjen PD kan masih muda-muda semua, masa depan akan lebih bagus," kata Radityo seraya menambahkan, partainya akan melakukan kunjungan balasan ke Malaysia sekitar Oktober mendatang.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Janjikan PD Pasar Jaya Manjakan Warga DKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler