jpnn.com, JAKARTA - Para kandidat presiden dari Partai Demokrat berjanji akan meyakinkan publik bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump memang pantas dimakzulkan demi menjaga martabat dan kehormatan jabatan kepresidenan.
Banyak kalangan masyarakat pengikut Partai Republik menentang pemakzulan terhadap sang presiden. Sementara pendukung Partai Demokrat mendukung upaya tersebut.
BACA JUGA: Pemakzulan Donald Trump Dorong Emas Berjangka Melonjak
Para kandidat menekankan bahwa pemakzulan itu merupakan masalah mendasar menyangkut praktik yang benar dan salah.
"Kita tidak bisa punya presiden dengan temperamen seperti itu, yang menghina kepresidenan Amerika Serikat," kata Senator AS Bernie Sanders.
BACA JUGA: Survei: Mayoritas Warga Amerika Nilai Donald Trump Bersalah
Sanders adalah salah satu senator yang akan menjadi juri dalam sidang pemakzulan Trump di Senat.
Senat adalah lembaga yang akan menentukan apakah Trump akan dipecat atau tidak dari jabatannya sebagai presiden AS. Sayangnya, kamar legislatif Amerika Serikat itu dikuasai oleh Partai Republik.
BACA JUGA: Imbas Pemakzulan Donald Trump, IHSG Masuk Zona Merah
Melalui pemungutan suara bersejarah pada Rabu (18/12), DPR yang dikuasai Demokrat menyatakan memakzulkan Trump atas dakwaan menyelewengkan kekuasaan serta menghalangi keputusan Kongres.
Pemakzulan dijatuhkan karena DPR menganggap Trump bersalah mengajukan permintaan kepada Ukraina untuk menyelidiki saingan politiknya dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Trump menjadi presiden ketiga yang dimakzulkan oleh DPR dalam sejarah AS. Namun, selama ini belum pernah ada presiden AS yang dipecat dari jabatannya melalui pemakzulan.
Demokrat telah menekan para pemimpin kubu Republik di Senat agar mengumpulkan kesaksian dari para pembantu utama Trump, seperti penjabat kepala staf Gedung Putih Mick Mulvaney dan mantan penasihat keamanan nasional, John Bolton.
"Kalau Presiden Trump menganggap dirinya tidak bisa dimakzulkan, dia seharusnya tidak takut untuk mendatangkan para saksinya sendiri," kata Senator AS Amy Klobuchar. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil