BENGHAZI - Pengunjuk rasa di Benghazi, kota terbesar kedua di Libya, melampiaskan kemarahan mereka atas kekejaman sang pemimpin, Muammar KadhafiPuluhan demonstran menghancurkan dan membakar istana keluarga Kadhafi yang berlokasi di Benghazi kemarin (25/2).
Cable News Network (CNN) memberitakan bahwa demonstran menumpahkan kemarahan mereka pada bangunan yang ada di kota dekat Laut Mediterania tersebut
BACA JUGA: Belum Ada Laporan WNI Korban Gempa di Selandia Baru
Kini istana tersebut menjadi peninggalan dari rezim yang paling dibenciSetelah demonstran bersama oposisi dan tentara yang membangkang berhasil mengambil-alih kendali atas kota tersebut, massa pun menjadikannya sebagai target
BACA JUGA: Rusia Puji Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Seluruh bangunan itu luluh lantakBACA JUGA: Isolasi Internasional atas Libya, RI Tunggu Perkembangan
Istana tersebut dulu sering digunakan keluarga Kadhafi jika berkunjung ke BenghaziDalam videonya, koresponden CNN menunjukkan ruang konferensi yang sering digunakan Kadhafi dan keluarganya melakukan pertemuanKondisinya kini hancur seperti baru dihantam bomKetika diambil gambarnya dari luar, terlihat asap hitam mengepul dari istana Kadhafi tersebutDulu gedung itu juga digunakan sebagai pusat komando militer di wilayah timur Libya.
Selain membakar istana Kadhafi, warga Benghazi kemarin juga mengekspresikan kegembiraan merekaSebab, kota itu telah terbebas dari kekuasaan rezim yang telah berkuasa 41 tahun di Libya.
Kehidupan warga di kota berpenduduk 700 ribu itu mulai kembali normal setelah pasukan yang loyal kepada Kadhafi lariBahkan, sudah terbentuk koalisi yang memimpin sementara kota itu"Saat ini tentara (anti-Kadhafi) ada di belakang administrasi Benghazi untuk memulihkan hukum dan ketertiban," kata anggota koalisi Omar Mohammed kepada Reuters.
Tentara dan polisi di sejumlah kota di timur juga telah meninggalkan barak untuk bergabung dengan demonstran anti-Kadhafi dan oposisiStasiun televisi Al-Jazeera melaporkan bahwa situasi itu antara lain terlihat di Kota Adjabiya
Fokus demonstran kini tertuju pada Tripoli, kota terbesar sekaligus ibu kota LibyaWarga Benghazi pun menjadikan kemarin sebagai hari solidaritas bagi Tripoli"Ada demonstrasi besar di luar balai kota (untuk mendukung bebasnya Tripoli dari Kadhafi)," kata Najla el Mangoush, juru bicara koalisi
Ribuan pemuda di Benghazi ingin mengadakan pawai ke Tripoli untuk menunjukkan kepada Kadhafi bahwa wilayah timur berada di balik aspirasi faksi-faksi anti-pemerintah di baratMereka juga yakin masa depan Libya bersatu setelah Kadhafi jatuh.
Sayang, situasi di Tripoli belum seperti kota-kota di timurKadhafi dan pasukannya masih berkuasaSedikitnya, lima tewas di Tripoli kemarin dalam bentrok antara demonstran anti-Kadhafi dan pasukan keamananTentara menembaki pengunjuk rasa di kawasan Janzour, sebelah barat Tripoli.
Saksi mata mengungkapkan bahwa oposisi juga meneriakkan slogan-slogan anti-Kadhafi di kawasan Fashlum, timur TripoliDua tewas setelah ditembak tentaraTentara Kadhafi juga menembaki warga yang selesai salat JumatItu dilakukan untuk mencegah unjuk rasa baruBentrok juga terjadi di Ghut Asaal, barat Tripoli
Polisi dan tentara berjaga-jaga di luar halaman sejumlah masjidDi luar Masjid Jamal Abdelnasser, pusat Kota Tripoli, video amatir yang ditayangkan Al Jazeera memperlihatkan bahwa demonstran anti-Kadhafi menyuarakan syahadat
Bentrok di antara dua kubu juga sesekali terjadi di Misrata, kota terbesar ketiga di Libya yang berjarak 150 km sebelah timur TripoliTetapi, secara umum kota itu telah dikuasai oposisiWarga memenuhi jalan untuk memakamkan 30 orang yang tewas sebelumnya
Sekitar 500 pasukan Brigade Hamza yang loyal kepada Kadhafi masih bersembunyi dekat pangkalan udara di pinggiran kotaPara demonstran memasang banyak kontainer dan kantong-kantong pasir untuk membendung pergerakan mereka.
Aksi menuntut mundurnya Kadhafi terus menuai dukunganKadhaf al-Dam, pembantu dekat dan juga sepupu Kadhafi, kemarin giliran mengundurkan diriSikap yang sama diambil Dubes Libya untuk Prancis Mohamed Salaheddine Zarem dan Dubes Libya untuk UNESCO Abdoulsalam El QallaliMereka melengkapi daftar para diplomat yang mundur untuk memprotes kekejaman Kadhafi.
Sementara itu, dukungan internasional terhadap demonstran di Libya juga terus mengalirPresiden Prancis Nicolas Sarkozy menegaskan bahwa Kadhafi "harus pergi"Pernyataan itu disampaikan Sarkozy di Ankara, Turki, setelah bertemu Presiden Abdullah Gul"Kekerasan sistematis (Kadhafi) terhadap rakyat Libya tidak bisa diterima dan akan menjadi subjek investigasi maupun sanksi," katanya.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev juga mengutuk penggunaan kekuatan militer terhadap rakyat sipil Libya oleh KadhafiDia pun memperingatkan bahwa Kadhafi dan para pejabatnya bisa dituntut di bawah hukum internasional jika tak menghentikan kekerasan terhadap rakyatnya
Prancis menaksir sekitar 2 ribu demonstran Libya telah tewas dalam aksi brutal tentara KadhafiItalia sebelumnya mengestimasikan korban tewas akibat kerusuhan di Libya mencapai sekitar 1.000 orangMenyusul kekejaman tersebut, Uni Eropa kemarin sepakat untuk menerapkan embargoi senjata kepada LibyaSelain itu, Uni Eropa membekukan seluruh asset yang terkait dengan Kadhafi
Sebelumnya, Swiss juga membekukan rekening atau aset milik keluarga Kadhafi di negara tersebutInggris juga melakukan hal yang samaPemerintah Inggris akan membekukan dan menyita 10 juta pound atau USD 16,1 juta (sekitar Rp 150 miliar) aset milik keluarga Kadhafi di negara tersebutAset itu terdiri dari rumah mewah di LondonSelain itu, Kadhafi dilaporkan memiliki rekening bank dan beberapa properti komersial di Inggris.
"Prioritas kami adalah membawa pulang warga negara Inggris di LibyaTetapi, kami siap menarik dan menyita asset milik Kadhafi," kata sumber di pemerintah Inggris seperti dikutip koran Telegraph kemarin(CNN/AFP/AP/Rtr/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat Tunisia, Ratusan WNI di Libya Dievakuasi Hari Ini
Redaktur : Tim Redaksi