jpnn.com - CATALUNYA - Pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo tampaknya masih dendam atas insiden yang membuatnya gagal juara di MotoGP Catalunya pekan lalu. Bahkan dia menyatakan sosok yang membuatnya terjatuh, Andrea Iannone sepatutnya dihukum tak boleh balapan.
Imbas dari insiden tersebut, Iannone memang dihukum memulai GP Belanda di Sirkuit Assen pada posisi terakhir. Namun, Lorenzo menyebut hukuman itu terlalu ringan merujuk pada peristiwa John Hopkins pada 2003 dan dirinya ketika masih di kelas 250cc atau laga sepak bola sekalipun.
BACA JUGA: Bos City Ingin Pep Orbitkan Pemain Muda
"Bagi saya dengan aturan poin, kami tak melangkah ke arah yang lebih baik. Hopkins membuat kesalahan di Motegi dan dilarang balapan sekali. Saya juga melakukannya dua kali tahun 2005 dan mendapat larangan tampil sekali," papar Lorenzo seperti dilansir Autosport.
"Di dunia sepak bola jika Anda melakukan pelanggaran keras, wasit memberikan kartu merah dan hukuman minimal satu kali larangan bertanding. Padahal di olahraga ini kami mempertaruhkan nyawa," tegasnya.
BACA JUGA: Aubameyang ke Manchester City, Ini Jawaban Dortmund
Lorenzo bahkan menyatakan bisa saja mengalami patah tulang pinggul dan selangka akibat insiden dengan Iannone. Pembalap asal Spanyol itu memungkasi, penalti lembek tak akan membikin jera si pembuat kesalahan. (feb/JPNN)
BACA JUGA: Ujung Tombak PBFC Cedera Jelang Derby Mahakam
BACA ARTIKEL LAINNYA... 18 Juni Persib Pindah Kandang Lho..
Redaktur : Tim Redaksi