Densus 88 Antiteror Tangkap Terduga Teroris di Wonocatur Bantul

Jumat, 27 Desember 2019 – 02:15 WIB
Lokasi penangkapan terduga teroris di dekat cagak atau tiang sekitar Musala At Muttaqin Dusun Wonocatur, Desa Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: ANTARA/Hery Sidik

jpnn.com, BANTUL - Densus 88 Antiteror meringkus seorang pria terduga terlibat jaringan teroris di Dusun Wonocatur, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (25/12) malam.

"Kalau kejadian itu pada hari Rabu (25/12) sehabis magrib (sekitar pukul 18.30 WIB)," kata Kiki, saksi mata penangkapan saat ditemui di rumahnya, Dusun Wonocatur, Desa Banguntapan Bantul, Kamis.

BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Maimunah Soal Malam Sebelum Hakim PN Medan Jamaluddin Tewas Terbunuh

Kiki mengaku mengetahui langsung kejadian penangkapan seorang pria tersebut saat hendak menghadiri acara Natal atau lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

Pria itu disergap ketika mengendarai sepeda motor di depannya saat melintas di depan Musala Al Muttaqin.

BACA JUGA: Jelang Natal, Densus 88 Ringkus Dua Terduga Teroris di Tanah Datar 

Pria tersebut merupakan pekerja di sebuah rumah yang masih dalam pembangunan yang ada di depan rumah Kiki. Bahkan, pria tersebut sempat pamitan dengan dirinya yang saat itu hendak pergi ke acara Natal dan kebetulan lewat jalan yang sama.

"Kalau orangnya itu habis masang plafon di depan rumah saya. Jadi, intinya saya mau ada acara natalan lewat jalan sama, nah, tahu-tahu sampai depan musala sudah diqa adang dan disergap, setahu saya cuma satu orang karena saya lihat sendiri," katanya.

BACA JUGA: Kapolda Jambi Perintahkan Jajarannya Buru Bripka Eko Sudarsono

Lokasi penangkapan pria tersebut berada di Jalan Cendrawasih Wonocatur, tepatnya di depan Musala At Muttaqin.

Pada saat itu Kiki akan menghadiri acara Natal di sebuah rumah, lokasinya selatan musala, dengan mengendarai sepeda motor matik dari rumah.

"Om yang ditangkap itu pakai motor matik, pas di belakangnya ada saya pakai motor, suami sama anak saya ada di belakang saya. Saat itu saya langsung disuruh putar balik, suami saya tahu kalau saya (di belakang pria) dikepung di sekitar musala," katanya.

Ia mengaku ketakutan saat kejadian penangkapan tersebut.

Kiki bersama suaminya diminta oleh petugas untuk putar balik. Mereka harus melewati jalan lain untuk menuju lokasi acara natalan.

"Dia dihadang dan langsung disergap, sampai motornya jatuh. Kejadian ini persis di depan saya, saya tidak tahu ada berapa orang, mereka (yang menangkap) berpakaian preman, mungkin Densus, sudah terlatih," katanya.

Kiki tidak mengetahui persis kejadian setelah pria tersebut disergap dan ditangkap para aparat karena ketakutan. Namun, sepengetahuannya langsung dibawa oleh petugas.

Tutik, pedagang makanan yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian, mengatakan bahwa saat terjadi penangkapan pria terduga teroris tersebut banyak warga berkerumun serta aparat kepolisian lalu-lalang.

Menurut dia, setelah penangkapan itu banyak diperbincangkan warga, ternyata ada tim Densus 88 yang melakukan penangkapan terduga sebagai pelaku teror yang bekerja sebagai buruh bangunan persis di utara rumahnya.

BACA JUGA: Polda Riau Hibahkan Rumah kepada Istri Bripka Hendra Saut yang Gugur di Papua

"Kaget, tahu-tahu pada ribut di sekitar musala sana, kalau saya tidak tahu persis, cuma dengar-dengar warga pada bilang Densus 88 menangkap teroris," katanya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler