jpnn.com - JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah berdukacita.
Bripda Dhendri Ahmad Septia tewas setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.
Bripda Dhendri merupakan salah satu anggota terbaik Densus 88.
Dia merupakan korban penusukan di Kantor Imigrasi Jakarta Utara oleh tiga pelaku tindak pidana terorisme asal Uzbekistan.
BACA JUGA: Anggota Densus 88 dan Teroris Tembak-menembak di Lampung
"Telah meninggal dunia Bripda Dhendri Ahmad Septian, anggota Densus 88 Antiteror Polri di Rumah Sakit Keluarga Kelapa Gading," ujar Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar, di Jakarta, Kamis (20/4).
Menurut Aswin, Bripda Dhendri meninggal dunia Kamis siang sekitar pukul 11.15 WIB.
BACA JUGA: Disaksikan Densus 88, 3 Napi Perempuan Kasus Terorisme Mencium Bendera Merah Putih
Bripda Dhendri mengalami beberapa luka tusukan.
Saat itu dia menggagalkan upaya pelarian yang dilakukan tiga warga negara Uzbekistan yang mencoba kabur dari ruang detensi Kantor Imigrasi Jakarta Utara, Senin (10/4).
Tiga dari empat warga negara Uzbekistan tersebut melakukan penyerangan kepada petugas Imigrasi dan anggota Densus yang melakukan penjagaan.
Peristiwa penyerangan terjadi saat petugas sedang bersiap sahur.
Ketiga pelaku menyerang lima petugas menggunakan pisau dapur yang diperoleh dari pantry.
Pelaku menjebol platfom ruang detensi untuk melarikan diri karena tidak ingin dideportasi ke negara asalnya.
Satu dari tiga pelaku yang kabur telah ditangkap dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
Sedangkan satu orang pelaku ditemukan tewas seusai menceburkan diri ke Kali Sunter.
Keempat WNA Uzbekistan yang melakukan penyerangan tersebut, yakni Bekhzod Anorbek Ugli Baytoev (BAB), Olimjon Mukhtor Ugli Makhmudov (OMM), Murodjon Ibrokhimjon Ugli Rakhimov (MIR) dan Bakhromjon KabilDjanovich Azizov (BKA).
Keempatnya diamankan, Jumat (24/3), karena terlibat penyerangan propanganda radikalisme melalui internet.
Tiga dari empat warga negara Uzbekistan tersebut berupaya melarikan diri dan menyerang petugas Imigrasi dan Densus 88.
Sedangkan satu pelaku Bakhromjon KabilDjanovich Azizov (BKA) tidak ikut dalam peristiwa tersebut.
"Saat ini jenazah dalam perjalanan untuk dikebumikan di kampung halamannya di Yogyakarta," ucap Aswin.
Terkait gugurnya Bripda Dhendri setelah menjalani perawatan medis akibat luka tusukan dalam insiden penyerangan oleh warga negara Uzbekistan, apakah akan dinaikkan pangkatnya menjadi Anumerta, Aswin menyebut, pihaknya akan memberikan yang terbaik.
"Kami akan memberikan yang terbaik untuk almarhum untuk mengenang jasa-jasanya,” kata Aswin. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Edi Puji Gerak Cepat Densus 88 Menangkap Tersangka Terorisme
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang