Densus 88 Geledah Pesantren, Kiai Safrudin Komentar Begini

Senin, 05 April 2021 – 14:18 WIB
Densus 88 Mabes Polri membawa terduga teroris yang ditangkap di Makassar dan Gorontalo, tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (4/1). Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim di Dusun Gandu, Sendangtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

Katib Suriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Kiai Safrudin mengatakan teroris adalah musuh bersama.

BACA JUGA: Personel Densus 88 Ikut Jumatan, Lalu Tangkap Terduga Teroris

Menurut dia, apa yang dilakukan Densus 88 adalah sah karena ada dasarnya.

Kiai Safrudin mengatakan, kemungkinan di ponpes tersebut terdapat ajaran yang menyebabkan terorisme tumbuh subur.

BACA JUGA: Jokowi Telah Perintahkan Doni Monardo, Marsekal Hadi, dan Jenderal Listyo Sigit

"Itu menjadi satu hal yang memang harus dilakukan Densus 88 untuk menggeledah, termasuk ke pesantren," ujar Kiai Safrudin baru-baru ini.

Kiai Safrudin berpendapat bahwa tidak semua ponpes milik Nahdlatul Ulama. Saat ini banyak ponpes salafi yang mengembangkan ajaran wahabi. Bahkan, di Jerman ajaran itu menimbulkan ekstremisme.

BACA JUGA: Anggota Reserse Bergerak Dini Hari, Truk Tangki Melintas, yang Dicurigai Benar Saja

Dia mencontohkan seperti pondok milik Abu Bakar Ba'asyir yang sampai mengeluarkan buku yang menyebut pemerintah Indonesia adalah thogut.

"Tentu ajaran itu menyebabkan santrinya menjadi radikal. Tidak ada toleransi sama sekali," ungkap dia.

Namun, ada catatan penting dari Kiai Safrudin bahwa teroris tidak identik dengan Islam. Kemunculan teroris akibat pemahaman agama yang keliru.

Dia mencontohkan, di India ada kejadian penghancuran masjid membawa nama agama Hindu, kemudian suku Rohingya Muslim dihancurkan oleh lingkungannya yang Buddha.

Selanjutnya di Eropa ada penyimpangan dari ajaran Nasrani. Itu semua merupakan kesalahan dalam mempelajari agama yang dapat menyebabkan orang menjadi teroris walaupun tidak satu-satunya.

"Maka kami minta ulama harus sering mengajarkan agamanya yang benar, karena semua agama tidak mengajarkan kekerasan," kata Kiai Safrudin. (mcr12/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler