"Sore ini pukul 15.00 ia akan tiba di sini dan dibawa ke Rutan Mako Brimob," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar dalam jumpa pers di kantor Humas Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/9).
Bayu adalah salah satu pelaku yang ditangkap hidup-hidup dalam penyergapan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/8). Bayu berperan mengawasi jalannya aksi teror menyerang polisi yang dilakukan Farhan dan Firman pada 17, 18 dan 30 Agustus 2011.
Bayu juga diminta tolong untuk menukarkan pelat-pelat nomor kendaraan yang akan dipakai dalam aksi brutal tersebut. Ia juga yang akhirnya membeberkan secara rinci perencanaan dan pelaksanaan teror jaringan tersebut pada Densus 88. Ia menyebutkan, rekannya Farhan menjadi komandan utama dalam aksi mereka. Mereka bersama melakukan latihan militer di Gunung Merbabu dan survei target yang akan diserang.
"Bayu juga diikutkan di dalam aksi di tiga lokasi itu. Hanya di lokasinya itu mereka berganti pasangan," kata Boy.
Bayu adalah salah satu anggota jaringan teroris Solo yang memiliki hubungan dekat dengan Sigit Qurdowi salah satu terduga teroris yang tewas tertembak oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror di Solo pada Mei 2011 lalu. Sigit diduga sebagai pemasok senjata untuk jaringan teroris Muhammad Syarif pelaku bom Cirebon di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat 15 April 2011 lalu.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Kembali Periksa Penyuap Hakim Ad Hoc
Redaktur : Tim Redaksi