JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Mabes Polri masih terus memburu Sigit Idrajit (SI), salah satu perakit bom bersama Sefariano dan Ahmad Taufiq yang sudah lebih dulu ditangkap Densus 88, Kamis (2/5) lalu.
"Tim masih mengejar SI yang diketahui berdomisili di Pamulang. Sejauh ini belum ada progres, semoga bisa segera diperoleh perkembangan lanjut keberadaannya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Senin (6/5).
Menurut Boy, Sigit merupakan pihak yang diduga kuat terlibat dalam proses perakitan bom bersama dua tersangka yang sudah diamankan Densus 88. Karena penangkapan dua tersangka terduga teroris sebelumnya dilakukan atas monitoring komunikasi Sigit.
"Dua ini (Sefariano dan Ahmad Taufiq) dapat ditangkap dari monitoring komunikasi SI. Sedangkan SI belum tertangkap karena saat itu kita fokus pada dimana barangnya berada," ujar mantan Kapoltabes Padang itu.
Terkait dugaan bahwa kelompok ini berada dalam jaringan kelompok Basri, yang terlibat teror bom di Sulawesi Tengah, Boy belum dapat memastikan. Apalagi dari catatan polisi, baik Sefariano, Ahmad Taufiq maupun Sigit belum punya catatan melanggar hukum di Mabes Polri.
"Mereka ini baru pertama kali terlibat pidana di kepolisian, sebelumnya kami belum punya catatan. Mereka kelompok baru yang belum diperoleh aviliasinya, bagian dari grup mana. Yang jelas upaya penyidikan mengarah ke sana, mengusut SI ini," jelas Boy.
Ditambahkan Boy, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang sudah dilakukan tim laboratorium forensi Polri, diperoleh temuan sejumlah bahan kimia dalam kontrakan Sefariano di Jalan Bangka 2F, Mampang, Jaksel.
Bahan kimia itu berupa methanol 62 persen, mangan, sulfat, hidrat, silvertri floramethamine sulfat, batu baterai, ada anak peluru yang sudah dikeluarkan dari selonsongnya.
"Kita duga kuat dipakai sebagai bahan campuran bom rakitan. Itu yang kita duga kuat sebagai barang yang tersisa dari hasil bahan merakit bom pipa paralon," jelas Boy.
Sedangkan keluarga dari Sefariano maupun Sigit Indrajit yang sempat diamankan petugas untuk dimintai keterangan, semuanya sudah dipulangkan setelah diperoleh keterangannya. Salah satunya Syarifah (40), istri dari Sefariano.(fat/jpnn)
"Tim masih mengejar SI yang diketahui berdomisili di Pamulang. Sejauh ini belum ada progres, semoga bisa segera diperoleh perkembangan lanjut keberadaannya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Senin (6/5).
Menurut Boy, Sigit merupakan pihak yang diduga kuat terlibat dalam proses perakitan bom bersama dua tersangka yang sudah diamankan Densus 88. Karena penangkapan dua tersangka terduga teroris sebelumnya dilakukan atas monitoring komunikasi Sigit.
"Dua ini (Sefariano dan Ahmad Taufiq) dapat ditangkap dari monitoring komunikasi SI. Sedangkan SI belum tertangkap karena saat itu kita fokus pada dimana barangnya berada," ujar mantan Kapoltabes Padang itu.
Terkait dugaan bahwa kelompok ini berada dalam jaringan kelompok Basri, yang terlibat teror bom di Sulawesi Tengah, Boy belum dapat memastikan. Apalagi dari catatan polisi, baik Sefariano, Ahmad Taufiq maupun Sigit belum punya catatan melanggar hukum di Mabes Polri.
"Mereka ini baru pertama kali terlibat pidana di kepolisian, sebelumnya kami belum punya catatan. Mereka kelompok baru yang belum diperoleh aviliasinya, bagian dari grup mana. Yang jelas upaya penyidikan mengarah ke sana, mengusut SI ini," jelas Boy.
Ditambahkan Boy, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang sudah dilakukan tim laboratorium forensi Polri, diperoleh temuan sejumlah bahan kimia dalam kontrakan Sefariano di Jalan Bangka 2F, Mampang, Jaksel.
Bahan kimia itu berupa methanol 62 persen, mangan, sulfat, hidrat, silvertri floramethamine sulfat, batu baterai, ada anak peluru yang sudah dikeluarkan dari selonsongnya.
"Kita duga kuat dipakai sebagai bahan campuran bom rakitan. Itu yang kita duga kuat sebagai barang yang tersisa dari hasil bahan merakit bom pipa paralon," jelas Boy.
Sedangkan keluarga dari Sefariano maupun Sigit Indrajit yang sempat diamankan petugas untuk dimintai keterangan, semuanya sudah dipulangkan setelah diperoleh keterangannya. Salah satunya Syarifah (40), istri dari Sefariano.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Tak Akan Audit Dana Kampanye Caleg
Redaktur : Tim Redaksi