Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius penangkapan pertama di Perumahan Puri Amarta Residence, nomor B3 Desa Josena, Kecamatan Taman Kodya, Madiun, pukul 20.00 WIB, Jumat (26/10).
"Telah diamankan dua orang tadi malam atas nama Agus Anton alias Thoriq, kemudian Warso alias Kurniawan," ujar Suhardi saat jumpa pers di kantor Divisi Humas, Sabtu petang.
Barang bukti yang diamankan adalah sejumlah bom siap ledak. Selain juga bahan baku pembuatan bom yang masih dalam proses perakitan. "Serta buku panduan pembuatan bom. Itu dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Mereka sepertinya belajar dari situ," lanjut Suhardi.
Penangkapan kedua dilakukan hari ini, pukul (27/10) pukul 11.00 siang di Solo, Jawa Tengah. Saat itu Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris. Satu orang ditangkap di Jalan Lawu Timur, Mojosong, Jebres atas nama Abu Hanifah. Sementara, terduga kedua atas nama Harun ditangkap di Jalan Sumpah Pemuda, Dukuh Bondowoso, Mojosongo.
Terduga ketiga atas nama Pujianto, alias Ari, Ahmadun. "Pujianto alias Ari alias Ahmadun kedapatan membonceng Abu Hanifah saat penangkapan,"
Di solo, Densus 88 mengamankan barang bukti berupa bahan peledak yang sudah siap pakai maupun dalam perakitan.
Penangkapan ketiga dilakukan di Jalan Neglasari Kidul, Kelurahan Leuwimekar, Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat. Dalam penangkapan diamankan dua orang yaitu Emir atau Emirat dan Zainuddin. "Setelah penangkapan dilakukan pengejaran terhadap yang namanya Usman. Tersangka ketiga di daerah Cikaret. Jadinya ada 3 tersangka," jelas Suhardi
Barang bukti yang diamankan adalah bahan-bahan pembuat dan perakitan bom, sejumlah amunisi berbagai kaliber, serta detonator.
Tempat terakhir penggebrekan adalah di Palmerah Barat. Dua orang pertama yang diamankan adalah David Azhar dan Herman. "Dalam pengembangan Dikembangkan lagi sampai ke daerah Kebon Kacang, dapat tersangka Narto. Dari penangkapan didapat barang bukti bahan-bahan pembuatan dan peakitan bom," pungkas Suhardi.
Menurut Suhardi, jika ada penangkapan lebih dari 11 orang, maka kata dia, itu termasuk orang-orang yang berada di tempat kejadian yang sama. Mereka akan dimintai keterangan. Jika tidak terbukti terlibat, maka akan dikembalikan pada keluarga masing-masing. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok Teroris Baru Bernama Hasmi
Redaktur : Tim Redaksi