jpnn.com - PARIMO - Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap tujuh orang mencurigakan di Desa Marantale, Kecamatan Siniu, Kabupaten Parimo Sabtu (13/8).
Kapolres Parimo AKBP Novia Jaya mengatakan, awalnya anggota Polres Parimo melakukan razia rutin yang dilaksanakan setiap malam dan siang hari. Kemudian terlihat sebuah jenis Avanza bernomor polisi B 1925 UKY yang mencurigakan berhenti sekitar beberapa meter dari lokasi razia. Kecurigaan polisi muncul karena mobil tersebut tiba-tiba langsung berbalik arah.
BACA JUGA: Petinggi PAN-PPP Sulsel Kurang Sreg Pilkada Lewat DPRD
Lanjut Novia Jaya, melihat mobil berbalik arah para petugas langsung melakukan pengejaran. Bahkan pihak kepolisian sempat melepaskan tiga kali tembakan ke arah mobil, namun mobil berwarna merah maron itu terus melaju. Polisi akhirnya menemukan di Desa Marantale sekitar pukul 03.00 Wita dini hari.
Dari dalam mobil polisi berhasil menangkap tiga orang warga. Ketiga warga mencurigakan itu langsung di bawah ke Polres. Dari pengakuan mereka, ternyata masih ada empat warga lain yang melarikan diri di sekitar wilayah pegunungan Desa Marantale.
BACA JUGA: Pengusaha-Walikota Saling Curhat
Selanjutnya petugas gabungan, Densus 88, Brimob Polda Sulteng serta anggota Polres Parimo langsung melakukan pencarian di lokasi yang diduga menjadi tempat pemsembunyian empat orang tersebut. Tepat sekitar pukul sampai dengan pukul 16.00 Wita, keempat orang warga yang diduga adalah warga asing tersebut berhasil ditangkap.
Menurut kapolres, empat orang warga asing tersebut satu di antaranya diduga berkewarganegaraan Turki. Karena satu buah paspor asal Turki ditemukan. Ditanya lebih jauh tentang identitas ke tujuh orang tersebut dan keterlibatannya dalam kasus apa saja, kapolres belum berani menjelaskannya secara detail. Untuk penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan oleh Densus 88. Namun, menurut warga tujuh warga tersebut bukanlah warga yang berasal dari Desa Marantale.
BACA JUGA: TNI Tingkatkan Pantauan Erupsi Gunung Slamet
Begitu juga ketika ditanya, ke tujuh orang tersebut dari kelompok mana - Kapolres juga tidak mengetahuinya. Sebab penyelidikan tersebut diambil alih oleh Densus 88.
"Kita tidak tau mereka dari kelompok mana, yang jelas tugas kita di Polres Parimo melihat gerik-gerik akhirnya kita lakukan pengejaran. Kita serahkan kepada Densus 88 yang mendalami,"ÃÂ ujar kapolres.(iwn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Toyota Agya Terbang Hantam Tiga Ruko
Redaktur : Tim Redaksi