TNI Tingkatkan Pantauan Erupsi Gunung Slamet

Minggu, 14 September 2014 – 02:32 WIB

jpnn.com - SLAWI - Makin tingginya aktivitas Gunung Slamet dalam tiga hari terakhir, menyulut gerak prajurit di kesatuan Kodim 0712/Tegal. Aktifitas pemantauan pun semakin ditingkatkan intensitasnya. Khususnya di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa.

Pada Kamis dini hari (11/9), Gunung Slamet meletus ringan dengan mengeluarkan lava pijar yang tinggi. Melihat kondisi itu, Kodim 0712/Tegal melakukan antisipasi dengan memantau daerah yang menjadi zona paling rawan. Yakni di Dukuh Sawangan, Sigedong, Bumijawa.

BACA JUGA: Toyota Agya Terbang Hantam Tiga Ruko

Dandim 0712/Tegal Letkol Inf Jefson Marisano Simanjuntak pun berkesempatan membagikan masker di masyarakat sekitar."Sepertinya masyarakat tidak terpengaruh terhadap aktivitas gunung. Mereka tetap enjoy beraktivitas seperti biasanya sebagai petani, meski bunyi dentuman Gunung Slamet selalu terdengar dengan keras disertai pijaran api," tuturnya.  

Di samping itu, Dandim menyempatkan diri berkomunikasi dengan relawan yang siap membantu masyarakat setempat agar nantinya evakuasi bisa dijalankan. 

BACA JUGA: Anggota Dewan di Aceh Tolak Mobil Dinas

Gunung Slamet merupakan gunung api strato berbentuk krucut dengan tinggi puncak 3.432 meter di atas permukaan laut (dpl). Gunung tersebut terletak di lima wilayah, yaitu Kabupten Pemalang, Tegal, Brebes, Banyumas, dan Purbalingga.  

"Semenjak gunung tersebut dinaikkan statusnya menjadi siaga (level III ) oleh Pusat Vukanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG ), kami tergerak untuk tergerak meningkatkan aktivitas pantauan, dibarengi apel luar biasa antisipasi terjadinya erupsi Gunung Slamet," ujarnya. 

BACA JUGA: 6 Bal Ganja Ditelantarkan di Semak Belukar

Upaya menyiapkan tempat penampungan warga yang terkena dampak erupsi pun juga telah disiapkan. "Tempat penampungan sementara akan dipusatkan di dua tempat, masing-masing lapangan sepak bola Tuwel dan Suniarsih," jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa Gunung Slamet hingga saat ini masih sulit diprediksi dengan pasti hingga kapan status siaga level III bakal bertahan atau meningkat lagi. Terpenting baginya adalah sebagai aparat kewilayahan harus siap kapan saja melakukan aksi penyelamatan terhadap rakyat. Selain itu, dia juga berharap kepada warga sekitar lereng Gunung Slamet agar tidak panik. (her/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Makanan Beralih ke Elpiji 3 Kg


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler