Pada Jumat (4/1) petang sekitar pukul 18.30, Densus membekuk dua orang bernama Rois dan Bachtiar. Mereka ditangkap di tempat yang diduga sebagai tempat pelatihan kegiatan merakit bom.
"Di Dompu ini, dengan terpaksa karena kelompok yang dihadapi adalah kelompok bersenjata, petugas juga lakukan penembakan. Ketika itu mereka baru turun dari lokasi latihan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/1).
Sementara itu, kegiatan penangkapan terus berlanjut di Dompu Sabtu pagi ini. Polisi menggerebek tempat pelatihan kelompok itu. Dalam hal ini, kata Boy, pihaknya terpaksa melakukan penembakan terhadap sejumlah orang yang diduga kuat menguasai bahan peledak.
Satu yang tewas terindikasi bernama Andi Brekele atau Andi Kayamaya. Informasinya, ia berasal dari Poso. Sementara itu, dua lainnya masih dalam proses identidikasi.
Jenazah para teroris di Dompu pagi tadi dievakuasi ke Mataram. Sementara, jenazah Rois dan Bachtiar sejak petang kemarin berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram, NTB. Rencananya jenazah akan dibawa ke Jakarta.
"Jadi total 3 meninggal dunia pukul 7 tadi pagi saat berhadapan dengan petugas kita di lokasi tempat pelatihan teror kelompok ini. Dua masih diidentifikasi," jelas Boy.
Dari lokasi kejadian di kebun kacang Kelurahan Kandai, Dompu ini Densus 88 menyita bom pipa 1,5 inci siap digunakan, 4 bom pipa masih dirakit, ada beberapa bahan pendukung campuran yang lazimnya digunakan untuk bom rakitan.
Selain itu juga ada bahan seperti urea, asam nitrat, sodium, paku besi, yang diduga kuat jadi bahan campuran. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Desa dan Kecamatan Ikut-Ikutan Pungli
Redaktur : Tim Redaksi