Densus 88 Top, Korlantas Jeblok

Jumat, 25 Desember 2015 – 14:39 WIB
Ribuan kendaraan terjebak macet saat melintasi Tol Dalam Kota arah Tol Cikampek di Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (24/12). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai Polri ceroboh dalam mengantisipasi situasi arus lalulintas masa liburan Natal dan tahun baru. Akibatnya menurut Neta, kemacetan parah terjadi selama tiga hari terakhir di jalur Pantura Jawa.

"IPW menyesalkan, kecerobohan yang dilakukan jajaran Korlantas Polri, dalam mengantisipasi kemacetan parah di musim liburan Natal dan Tahun Baru ini. Untuk itu Kapolri perlu mengevaluasi Koorlantas Polri agar kasus serupa tidak terulang," kata Neta S Pane, Jumat (25/12).

Kecerobohan jajaran Korlantas Polri lanjutnya, terlihat dari tidak adanya persiapan dalam menghadapi dan mengantisipasi situasi lalulintas menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru.

"Berbeda dengan jajaran Bareskrim dan Densus 88 Anti Teror yang melakukan antisipasi secara ketat serta melakukan berbagai penggerebekan ke kantong-kantong radikalisme, sehingga gerakan aksi-aksi teror bisa diantisipasi. Terbukti pelaksanaan malam Natal 2015 berjalan aman," ujar Neta.

Sebaliknya, akibat kecerobohan jajaran Korlantas Polri kemacetan parah "menyergap" jalur Pantura Pulau Jawa. "Mulai dari Pelabuhan Merak, Jalan Tol Merak menuju Jakarta, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Cikampek hingga Jalan Tol Cipali macet total sejak 23 Desember malam hingga 25 Desember pagi," ungkap Neta.

Menurut Neta, tanda-tanda akan terjadinya kemacetan parah sebenarnya sudah terlihat sejak 23 Desember malam. Saat itu pintu keluar Jakarta ke arah Timur sudah sangat padat dan tak terkendali.

BACA JUGA: Dapat Hal Tak Terduga, Polda Metro Kalang Kabut

Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Cikampek, Jalan Kalimalang, Jalan Casablanca, Jl Arteri Kalender, Jl Raya Pulogadung sudah padat dan macet parah.

"Ironisnya, tak satu pun polisi lalulintas terlihat di jalanan. Hingga pukul 00.30 tanggal 24 Desember, tak terlihat polisi di jalanan. Polisi baru terlihat pada 24 Desember pagi ketika situasi lalulintas Pantura makin tak terkendali. Kakorlantas Polri Irjen Condro Kirono pun baru melakukan patroli udara pada 24 Desember siang. Akibatnya situasi lalulintas Pantura sudah kacau balau," jelas Neta.

IPW sangat menyayangkan kecerobohan Korlantas Polri ini. Padahal saat Lebaran 2015, jajaran Korlantas bekerja cermat dalam mengantisipasi arus mudik. Jadi, walaupun lalulintas sangat padat, pagar betis yang dilakukan Polri tetap bisa mengurai kemacetan mudik Lebaran.

Tidak seperti di liburan Natal, situasi lalulintas tidak terkendali dan polisi terlambat tiba di jalanan. Akibatnya titik titik rawan kemacetan "mengunci" dan pengguna jalan terjebak puluhan jam di jalan tol.

"Untuk itu Kapolri harus segera mengevaluasi jajaran Korlantas Polri. Tujuannya agar ada keseimbangan kinerja di Polri dalam menghadapi even-even penting, seperti Natal dan Tahun Baru. Di satu sisi Bareskrim dan Densus 88 sudah bekerja maksimal mengantisipasi teroris, seharusnya jajaran Korlantas juga mampu mengantisipasi kemacetan lalulintas agar jalan tol tidak menjadi arena "parkir nasional" atau parade kemacetan nasional," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Di 2016, Rakyat Butuh Ini dari Jokowi

BACA JUGA: 110 Narapidana Bebas Saat Hari Raya Natal

BACA ARTIKEL LAINNYA... Catatan Akhir Tahun buat Sudirman Said


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler