jpnn.com - TASIK – Seorang warga Cijeruk Hilir Kelurahan Cibeuti Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, Iwan Priadi (44), kemarin (18/8) sekitar pukul 09.00 dibawa sepuluh anggota Densus 88 Antiteror.
Korps berlambang burung hantu itu membawa Iwan, sebagai upaya menuntaskan kasus penembakan dua polisi di Tangerang, Jumat (16/8) malam.
BACA JUGA: MA Tolak Lepas Seleksi Hakim
Iwan dinilai polisi memiliki keterkaitannya dengan motor yang dipakai penembak dan terampas polisi.
BACA JUGA: Soal Capres, Gita Masih Malu-Malu
Menurut istri Iwan, Dede Kurniasih (43), suaminya dibawa pria yang tak dikenalnya. Saat dihampiri pria berjaket hitam, Iwan berada di dalam kamar di lantai dua rumahnya.
"Ada sekelompok orang pakai jaket item. Mereka masuk nanya Iwan dimana" Saya bilang Iwan nggak ada lagi kondangan. Da saya kira dia sudah berangkat ke ondangan di sebelah,” ujarnya kemarin (18/8) di rumahnya.
BACA JUGA: Golkar Berpeluang Main Dua Kaki
Dede sempat menawari pria yang masuk ke rumahnya. Dia menawarinya minum. “Nggak usah katanya, lagi puasa, terus yang satu duduk. Saya ke dapur, mereka masuk ke kamar (kamar di lantai bawah) menggeledah," ungkap Dede sambil terlihat bingung bersama kedua anaknya.
Tak lama kemudian, orang-orang berjaket itu menanyai anak kedua Iwan, Faizal Taufik Arfan (19), yang tengah duduk-duduk di kamar lantai bawah.
Faizal kemudian diminta menunjukkan kamar Iwan. Kemudian, anggota Densus, yang tak dikenalnya itu, naik ke lantai dua, tempat Iwan tidur.
Tidak lama kemudian, Iwan dibawa kelompok pria berjaket kulit tersebut ke dalam mobil Avanza biru. Mereka juga sempat menggeledah kamar Iwan dan membawa sejumlah buku-buku milik suami Dede itu.
"Saya cuma dengar ngobrol-ngobrol. "Wan katanya kamu tahu (pemilik) motor itu" Coba ke sini, kamu harus ikut. Mereka pergi ke sana, ke Salopa (Kabupaten Tasik, red).’ Saya disuruh nunggu di rumah. Nanti kesini lagi katanya,” ujar Dede.
Sepengetahuan Dede, di antara mobil yang dipakai para pria yang membawa Iwan itu, dua diantaranya berplat B (Jakarta) dan D (Bandung). “Jam sebelas mereka datang lagi ke sini (rumah). (Mereka) Mencari hape suami saya, tapi tidak ketemu," terang dia kemarin.
Saat memasuki rumah, kata dia, orang-orang itu tidak menunjukan identitas apa pun. Mereka hanya menggeledah semua kamar di lantai bawah dan atas.
Melihat suaminya dibawa, Dede dan anaknya yang pertama, Evi Selvia sempat bertanya, hendak dibawa kemana kepala keluarga mereka. “Mereka jawabnya, ‘Tenang saja.’ Padahal kita kan di sini panik,” tuturnya.
Menurut Faizal Taufik Arfan, awalnya hanya ada satu orang pria yang masuk ke dalam kamarnya dan meminta menunjukkan ayahnya. “Orang itu nyeruduk-nyeruduk ke kamar bawa aku minta nunjukin di mana bapak. Sama bapak yang pakai kopeah itu (pria lainnya), saya dipaksa diajak ke atas (ke lantai dua),” jelas dia, bercerita.
Setibanya di atas, kata dia, orang-orang tersebut langsung membangunkan ayahnya dan sempat menanyainya sebentar. Namun dia mengaku kurang mendengar begitu jelas apa yang ditanyakan kepada ayahnya. “Saya cuma denger mereka bilang ada yang dari Taraju, bapak langsung dibawa ke bawah,” tambahnya.
Sementara itu di lokasi, hingga sore kemarin warga masih berkerumun. Mereka penasaran dengan kehadiran sejumlah awak media ke lokasi. Anggota keluarga Dede pun cemas menunggu kabar mengenai kepala keluarga mereka.
Sementara, menurut Evi, ayahnya sehari-hari aktif di salah satu organisasi massa. Hal itu juga diiyakan Dede. Namun mereka tidak tahu persis sejak kapan Iwan aktif di organisasi tersebut.
Sehari-hari, kata dia, Iwan biasanya hanya memelihara ikan di kolam belakang rumah. Selain itu, dia kerap aktif ke undangan-undangan seminggu sekali.
“Dia memang aktif ada undangan ke Jakarta berangkat, ada undangan ke mana berangkat. Kalau biasa mah paling miara (pelihara) ikan di belakang,” papar Evi.
Ketua RT setempat, Abdurahman mengaku mendengar Iwan dibawa sekelompok orang. “Tahu-tahu sudah rame weh, katanya Iwan dibawa sama polisi,” singkat dia.
Terpisah Kabid Humas Polda Jabar Kombes (Pol) Martinus Sitompul mengatakan bahwa yang membawa Iwan adalah Densus 88. “Ya betul (Densus 88, red),” ujarnya via pesan singkat kepada Radar.
Sampai pukul 19.00, polisi baru membawa satu orang dari Tasik, terkait penuntasan kasus penembakan dua polisi. (pee/gna)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Motor Penembak dari Tasikmalaya
Redaktur : Tim Redaksi