Densus Siaga, Paskah Aman

Sabtu, 07 April 2012 – 04:05 WIB

JAKARTA - Perayaan misa Jumat Agung dalam rangkaian Paskah di ibukota kemarin berlangsung aman. Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri ikut bersiaga. Hasil intelijen menyebutkan, Paskah tahun ini bebas dari kemungkinan aksi teror.
    
"Alhamdulillah. Kita bersyukur, semoga terus bisa aman sampai selesai seluruh rangkainnya," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar di Jakarta kemarin.
    
Mantan negosiator ulung Densus 88 ini menyebutkan, dari pantauan Mabes Polri  rangkaian Paskah di seluruh Indonesia hingga kemarin berlangsung damai. "Tidak ada gejolak apapun. Juga tidak ada ancaman apa-apa," kata Boy.
    
Tentu ini berbeda dengan Paskah tahun lalu. Saat itu, Densus 88 berhasil menggagalkan rencana pengeboman Gereja Christ Church, Serpong, Tanggerang Banten. Saat itu, jaringan Pepi Fernando berencana meletakkan 100 kg bom di jalur pipa gas.
    
Bahan peledak itu disetting sedemikian rupa hingga diperkirakan meledak saat jemaat merayakan Paskah 22 April 2011. Untyunglah, aksi itu berhasil diendus Densus dan digagalkan sehari sebelum perayaan.
    
Saat ini Pepi dan kelompoknya sudah menjalani pengadilan di Pengadilan negeri Jakarta Barat. Pepi divonis 18 tahun penjara pada 5 Maret lalu.
    
Menurut Kombes Boy, meskipun kelompok Pepi sudah berhasil digulung, bukan berarti Densus santai-santai saja. "Kewaspadaan tetap. Apalagi, kemarin baru saja ada operasi kaitannya dengan kelompok baru di Tangerang Selatan," ujarnya.
    
Mantan Kapolres Pasuruan Jawa Timur itu meminta umat Kristiani dan masyarakat tetap tenang menjalankan ibadah. "Jajaran Polda se Indonesia sudah punya strategi pengamanan di gereja-gereja," katanya.
      
Berdasarkan pantauan jawa pos, rangkaian perayaan Jumat Agung yang diselenggarakan di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga Jakarta berjalan hikmat. Ribuan umat Katolik dari penjuru Jakarta berbondong-bondong memenuhi gereja yang berdiri sejak 6 November 1829 itu untuk memperingati wafatnya Tuhan Yesus di kayu salib.
    
Sejak pagi jemaat sudah memenuhi gereja. Mereka begitu khusuk mengikuti prosesi jalan salib (via dolorosa). Prosesi tersebut semakin mengharukan saat puluhan mudika (muda-mudi Katolik) menggelar teatrikal yang memeragakan bagaimana Yesus ditangkap, diadili, disiksa hingga mati atas kayu salib.
    
Beberapa jemaat pun tak kuasa menitikan air mata menyaksikan gambaran bagaimana sang juru selamat tersebut rela menyerahkan nyawanya untuk menebus dosa manusia seperti yang diperankan para mudika dengan sungguh-sungguh. Lagu-lagu simbol kegelapan yang menggema di seluruh penjuru gereja semakin mengharukan suasana. "Manusia lupa akan cinta, manusia tidak ingat lagi cinta," seru paduan suara dengan suara lantang.
    
Puncaknya umat mengikuti misa Jumat Agung yang dibagi dalam tiga waktu pelaksaan. Yakni pukul 12.00, 15.00, dan 18.00. "Tema Paskah tahun ini adalah "Dipersatukan Dalam Ekaristi, Diutus untuk Berbagi"," kata Humas Katedral Graece Tanus.
    
Dalam penjelasannya, dalam paskah kali seluruh umat Kristiani diminta untuk semakin memperhatikan sesama, berbagi bersama sesama. Terutama sesama manusia yang begitu membutuhkan karena berada dalam kehidupan yang kekurangan tanpa memandang latar belakang apapun.  Bahkan untuk dekorasi gereja, panita memilih memanfaatkan bahan-bahan bekas. "Ini bentuk upaya kami ikut memperhatikan global warming," imbuhnya. (rdl/kuh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gampar Sipir, Denny Pantas Dibui


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler