jpnn.com, JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap dan memeriksa 41 orang pasctragedi bom Kampung Melayu.
Dari 41 orang sedikitnya 14 di antaranya sempat diduga terlibat dalam aksi bom Kampung Melayu, namun hanya sembilan yang terbukti.
BACA JUGA: Ngeri! Ratusan Mayat Bergelimpangan, Marawi Terus Dibombardir
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memerinci, total ada 36 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Di mana sembilan dalam kasus Kampung Melayu dan 27 orang diduga berkaitan dengan tindak pidana terorisme.
"Dari total 41 orang yang ditangkap, 36 di antaranya sudah jadi tersangka," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/6).
BACA JUGA: Pak Tito Pamerkan Capaian Kinerja Polri di Depan Para Petinggi Negeri
Setyo menambahkan, dari 36 orang tersebut 25 orang di antaranya telah resmi ditahan. Sedangkan sembilan sisanya menunggu pemeriksaan penyidik, namun soal penahanan belum bisa dipastikan
Menurut Setyo, 27 orang yang diamankan di luar kasus Kampung Melayu sebagai bagian dari langkah preventif strike. Yang di mana tujuh orang terkait DPO terorisme, lima terindikasi dalam peta Foreign Terrorist Fighters sebagai pendana, dan 15 sebagai pencegahan aksi terorisme.
BACA JUGA: Perintah Jenderal Tito, Tangkap Semua!
"Pelaksanaan kegiatan yang disebut dengan preventif strike. Untuk mencegah," kata Setyo.
Adapun para tersangka teroris yang terkait Kampung Melayu, yakni Jajang Iqin Shodikin. Dia ditangkap di parkiran mobil gedung Pasar Baru Trade Center Bandung, pada 25 Mei 2017. Keterlibatan yang bersangkutan yakni mengetahui perencanaan aksi teror bom bunuh diri di Kampung Melayu dan sebagai anggota JAD.
Kemudian ada Waris Suyitno yang ditangkap di Jalan Rancasawi, Mekarjaya, Bandung, pada 25 Mei 2017. Keterlibatan yang bersangkutan yakni mengetahui perencanaan aksi teror bundir di Kampung Melayu.
Tersang lain yang terkait teror bom di Kampung Melayu yakni Asep Sofyan. Keterlibatan yang bersangkutan karena mengetahui perencanaan aksi teror bom di Kampung Melayu.
Selanjutnya Kiki Muhammad Iqbal. Kiki ditangkap karena sempat memotivasi kepada dua pelaku bom Kampung Melayu.
Lalu ada Heri Sundana yang mengetahui perencanaan aksi teror bom di Kampung Melayu.
Selanjutnya ditangkap Rohim als Bontot terlibat dengan aksi teror yang diamanahi teroris di Kampung Melayu untuk mengamankan motor.
Ikut pula ditangkap Agus Suryana. Perannya sempat menemui pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, sebelum terjadi ledakkan.
Kemudian Muslih yang mengetahui perencanaan aksi teror di Kampung Melayu.
Terakhir ada Wachidun Triyono. Dia dianggal mengetahui perencanaan aksi teror bom di Kampung Melayu. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teror Sasar Warga Muslim London saat Kegiatan Ramadan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga